Bengkalis, (Antarariau.com) - Bank Mandiri menyerahkan bantuan alat penyuling air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di 30 desa Kebupaten Bangkalis, Provinsi Riau.
Penyerahan bantuan senilai Rp690 juta tersebut dilakukan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada perwakilan warga Desa Parit Bangkong, disaksikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dan Bupati Bengkalis Herlyan Saleh, Selasa.
Bupati bengkalis Herlyan Saleh mengatakan sekitar 500 kepala keluarga warga Desa Parit Bangkong tengah mengalami krisis air bersih karena buruknya kualitas air payau serta terbatasnya akses untuk mendapatkan air bersih yang murah. Sedangkan beberapa sumur bor yang ada juga telah mengalami kerusakan.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengharapkan alat penyuling air bertenaga listrik tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan krisis air bersih di wilayah tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
"Bantuan ini merupakan realisasi kepedulian sosial kami kepada masyarakat Riau yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Bank Mandiri selama ini. Tentunya, kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik agar tetap dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat," kata Royke.
Ia menjelaskan alat penyuling yang merupakan kreasi Prof I Gede Wenten, pakar teknologi membran dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mampu menyuling 2.000 liter air kotor per jam menjadi air bersih siap minum.
Alat tersebut memanfaatkan membran ultrafiltrasi (UF) yang mampu secara sempurna menghilangkan unsur koloid, bakteri, virus dan semua partikel yang dapat menyebabkan kekeruhan dalam air dengan tetap menjaga kandungan mineral penting di dalamnya.
Untuk meningkatkan kualitas air bersih yang dihasilkan, alat penyuling ini juga dilengkapi dengan unit karbon aktif yang dapat menghilangkan bau dan mikroorganisme terlarut dalam air yang tidak dapat tersaring oleh membran UF.
Melalui bantuan alat penyuling ini, Royke menambahkan, Bank Mandiri juga ingin mendukung kreativitas anak bangsa dalam mencari solusi untuk memecahkan permasalahan sosial seperti krisis air bersih.
Royke menjelaskan penyerahan hibah ini merupakan bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank Mandiri.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berharap bantuan penyuling air bersih Bank Mandiri bisa diperluas ke daerah lainnya.
"Harus terus ditingkatkan bantuannya dan diperluas cakupan wilayahnya," harap Menkeu.