Pekanbaru (ANTARA) - Pusat StudiUniversitas Andalas (Unand)Centre for International Law and Sustainability(CILS) bekerja sama dengan PPATK dan Bank Mandiri menggelar aksi penanaman 1.000 pohon endemik di areal kampus itu guna mencegah kerusakan alam.
"Mari seluruh civitas akademika, mahasiswa, dosen dan staf bersama-sama mewujudkan visi 'Unand Green'ini dan memberikan contoh bagi institusi lain di Indonesia dan dunia," kata Rektor Unand Dr Efa Yonnedi saat membuka kegiatan dalam rangka gerakan nasional APU-PPT ke-22, di Kampus Unand Padang, Selasa.
Kegiatan ini bertema "Optimalisasi Kolaborasi dalam mencegah dan menangani Green Financial Crimemenuju Indonesia Emas 2045" digelar Pusat studi CILS bekerja sama PPATK dan Bank Mandiri, sebagai agenda rutin sekaligus komitmen jangka panjang kampus tersebut dalam menjaga alam. Kegiatan ini juga dihadiri Dekan Fakultas Hukum Unand DR Ferdi SH, MH.
Penanaman pohon di antaranya manggis dilakukan Kepala PPATK DrIvan Yustiavandana, Dirjen Gakum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Dr Rasio Ridho Sani, Direktur Kepatuhan dan SDMPT Bank Mandiri Persero Agus Dwi Handaya, Deputi Pelaporan dan Pengawas Kepatuhan PPATK Fithriadi Muslim, Deputi Analisis dan Pemeriksaan Danang Tri Hartono, serta Wakajati Sumbar Andi Dharmawangsa.
Rektor Efa Yonnedimenyebutkan kampus Unandyang memiliki lahan 500 hektare itu memiliki cadangan air berlimpah yang sangat strategis untuk dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik mikrohidro yang bisa mensuplai listrik 20-30 persen untuk kebutuhan khususnya kampus.
Potensi hutan Unand cukup besar selain menjadi hutan penelitian biologi dengan potensi tanaman obat cukup besar juga berada pada kondisi hutan perawan yang menjadi habitat harimau sumatera.
Ia mengatakan salah satu cerminan semangat "sustainability" tertuang dalam Rencana Strategis Unand Tahun 2020- 2024 yang telah menetapkan Unand Green sebagai salah satu tema strategis utama.
Istilah kampus hijau itu, katanya, terus dirawat serta diaktualisasikan melalui kebijakan yang secara langsung berdampak positif pada kelestarian
lingkungan. Sikap ini penting sebab tantangan lingkungan yang dihadapi kini adalah tantangan global.
Seiring dengan upaya Indonesia menuju Era Emas 2045, urgensi untuk memberantas kejahatan hijau menjadi sangat penting. Kejahatan ini sering kali berkedok bisnis yang sah, dan merupakan pedang bermata dua.
"Kejahatan ini tidak hanya menguras ekonomi tetapi juga merusak kesejahteraan lingkungan dan sosial. Para investor yang khawatir dengan kondisi keuangan Indonesia yang tidak menentu, semakin ragu untuk terjun ke dalamnya," katanya.
Untuk mengatasi tantangan ini, pihaknya harus mengadopsi pendekatan yang beragam, mencakup penguatan kerangka hukum dan peraturan, peningkatan kerja sama internasional, promosi transparansi dan akuntabilitas serta investasi dalam pendidikan dan inisiatif peningkatan kesadaran serta berbagai seminar nasional maupun internasional.
Berita Lainnya
Kepala PPATK minta semua pihak perangi kejahatan keuangan di bidang lingkungan hidup
25 September 2024 20:15 WIB
Unand minta masyarakat nagari jauhi narkoba dan miras saat gelar hiburan malam
15 August 2024 10:29 WIB
Unand Padang perkuat kompetensi tenaga kerja Sumbar agar siap pakai
02 July 2024 19:04 WIB
Prof Hikmahanto apresiasi disertasi tentang perlindungan properti budaya saat perang
09 June 2024 5:15 WIB
PPST Unand berhasil kumpulkan 53 kepingan emas dari Program Nabuang Sarok Semen Padang
18 March 2024 11:58 WIB
Pemerhati Lingkungan Unand Minta Warga Kota Padang Siapkan Makanan Cadangan
17 June 2016 15:26 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB