Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kadar minyak bumi yang dieksploitasi PT Chevron Pasific Indonesia di Minas saat ini hanya sebesar satu hingga dua persen, selebihnya adalah air yang mencapai hampir 99 persen, melalui sistem injeksi sumur konvensional.
"Total produksi minyak di Minas adalah sekitar 55 ribu barrel per hari. Saat dipompa itu airnya berjumlah 5 juta barrel per hari. Jadi minyaknya itu hanya sekitar satu persen," kata Advisor Petroleum Engeneer PT CPI, Paulus Suryono Adi Soemarta di Pekanbaru, Minggu.
Menurutnya hal ini terjadi tentunya karena sudah lama dan banyaknya energi fosil ini diproduksi. Seperti diketahui minyak adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga hasilnya akan terus menurun seiring waktu.
Minyak mentah Chevron di Minas dikenal dengan "Sumatran Light Sweet". Jenis ini adalah yang terbaik karena kadar lilinnya yang rendah sehingga mudah diolah.
Dulunya, lanjut dia, produksi ladang Minas sempat mencapai 500 ribu barrel per hari. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah mengembangkan teknologi agar bisa melepaskan minyak yang diketahui menempel di bebatuan dalam tanah area produksi.
Berdasarkan tinjauan ke satu dari enam "Gathering Station" di Minas, kenyataan yang disebutkan Paulus memang terbukti. Salah seorang penanggung jawab GS I Minas, Gusli Khairi menyampaikan bahwa produksi di ladangnya itu berjumlah 14-15 ribu barrel per hari.
"Fluida yang terdiri dari air, minyak, dan gas totalnya 1,5 juta barrel per hari. Minyaknya hanya satu persen dan air 99 persen," ungkapnya saat dikunjungi puluhan wartawan dalam kegiatan "Jurnalist Camp", kerjasama antara Chevron dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru.
Dia menambahkan bahwa dulunya produksi pernah mencapai tertinggi yakni 97 ribu barrel per hari sekitar awal 1980an. Saat ini rendah karena sudah masuk pada "Secondary Drlling" dengan kedalaman pipa sumur sudeah mencapai dua kilometer.
PT CPI sendiri secara keseluruhan di Riau saat ini rata-rata produksinya berjumlah 300 Ribu barrel lebih per hari. Selain Minas, ladang produksi yang terbesar adalah di Duri, yang lainnya ada di Petapahan dan Kota Batak sebanyak 28 ribu barrel per hari.