Hampir seabad kelola Blok Rokan, Chevron ingin dikenang untuk ini

id minyak riau, chevron, PT CPI, Lapangan Minas, Chevron Riau

Hampir seabad kelola Blok Rokan, Chevron ingin dikenang untuk ini

Senior Vice President Coorporate Affair PT CPI Wahyu Budiarto menjelaskan operasional Chevron di Indonesia. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Jakarta, (ANTARA) - Perusahaan Minyak Bumi dan Gas PT Chevron Pacific Indonesia sudah beroperasi mengelola Blok Rokan di Provinsi Riau selama 95 tahun. Dalam kurun waktu itu sudah banyak pendapatan yang diberikan untuk negara.

Tidak hanya soal fisik, PT CPI berharap pengembangan manusia juga diharapkan bisa membekas dalam hal kemampuan dan integritas. Demikian disampaikan Senior Vice President Coorporate Affair PT CPI,Wahyu Budiartodi Jakarta, Kamis (5/9).

"Kita berharap tidak hanya meninggalkan jejak dari sisi infrastruktur, dukungan pendidikan dan kesehatan. Tidak juga hanya kepintaran, tapi etos kerja dan integritas kita harap membekas dan dibawa oleh siapapun yang nanti meneruskan," katanya.

Hal tersebut disampaikannya saat presentasi di saung PT CPI pada Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-43 di Jakarta Convention Center, 4-6 September 2019. Dalam kesempatan tersebut diapun mempresentasikan rekam jejak PT CPIselama mengelola Blok Rokan sejak 1924.

Menurutnya, sejak beroperasi di Provinsi Riau itu, sudah begitu banyak "humancapital" dikembangkan. Baik itu yang bekerja di PT CPI maupun yang sebagai rekan kerja.

Ada juga pihak yang terkoneksi dan menjadi besar dengan memulai bisnis dengan PT CPI. Katanya ada pihak yang mengambil manfaat dari Chevron dan menjadi besar itu adalah sesuatu yang membahagiakan.

"Kalau kita bisa dikenang untuk itu, kita bahagia sekali," imbuhnya.

Dalam paparannya, dia menyampaikan PT CPI dalam beroperasi tak hanya menghasilkan miliaran barel minyak, tapi juga memberikan sumbangsih teknologi yakni Enhanced Oil Recovery (EOR).Untuk Lapangan Minas diterapkan injeksi air hingga mampu menghasilkan 4 miliar barel minyak pada 1990-an.

Pada Lapangan Duri juga dikembangkan sistem injeksi uap untuk mengangkat minyak yang agak kental di daerah tersebut. Hingga akhirnya setelah tahun 2010 produksi di Sumatera secara kamulatif sudah mencapai 12 miliar barel.

Baca juga: "Mindy Wheelchair" karya PCR tampil di IPA Convex ke-43

Baca juga: IPA Convex 2019, Chevron paparkan program penyelamatan mangrove

Baca juga: Chevron pelopor teknologi perminyakan Indonesia