IPA Convex 2019, Chevron paparkan program penyelamatan mangrove

id chevron, PT CPI, mangrove chevron, pameran migas

IPA Convex 2019, Chevron paparkan program penyelamatan mangrove

Manager Sosial Performance PT CPI, Pinto Budi Bowo Laksono memaparkan Program Penyelamatan Mangrove. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Minyak Bumi dan Gas PT Chevron Pacific Indonesia memaparkan Program Penyelamatan Tanaman Mangrove pada acara Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-43 di Jakarta Convention Center, Kamis.

Manager Social Performance PT CPI, Pinto Budi Bowo Laksono dalam presentasinyamenyampaikan penyelamatan mangrove dilakukan di daerah yang mempunyai kedekatan lokasi yakni di wilayah pesisir.

"Tata kelolanya berbasis provinsi, dan di Riau kita ada di Dumai dan Bengkalis karena itu daerah pesisirnya," katanya.

Di Dumai, pihaknya membuat program Environmental/Mangrove Education Program atau sekolah alam pada kurikulum lokal dan budaya. Selain itu juga pengembangan infrastruktur pusat pendidikan mangrove di Pangkalan Sesai (Bandar Bakau) di Kelurahan Pangkalan Sesai.

Selanjutnya juga ada pengembangan infrastruktur Kawasan Wisata Mangrove di Kelurahan Laksamana. Serta juga pengembangan ekonomi dan wirausaha di Kelurahan Pangkalan Sesaidan Laksamana.

"Sedangkan di Bengkalis akan direncanakan pengembangan pendidikan dan Kawasan Wisata Mangrove di Teluk Pambang bersama bisnis unit badan usaha desa," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara atau The Nature Conservancy. Chevron melihat lembaga tersebut baik dalam hal melakukan restorasi hutan mangrove.

Direktur Program "Mangrove Ecosystem Restoration Alliance" Yayasan Konservasi Alam Nusantara, M. Imran Amin menyampaikan bahwa selama ini banyak pihak baik itu dari pemerintah, swasta, dan masyarakat melakukan program penanaman mangrove. Akan tetapi itu tidak dilakukan dengan mekanisme yang benar.

"Karena banyak yang monokultur saja, jadi Mangrove saja ditanam semua. Padahal harusnya merestorasi, bukan merevitalisasi," ungkapnya.

Selain di Riau pihaknya juga melakukan penyelamatan mangrove di Muara Angke Jakarta. Untuk Riau, lanjutnya, dilakukan program untuk sekitar 180 ribu hektare.

"Bengkalis itu tingkat abrasinya paling tinggi di Indonesia, sampai tiga kilometer. Pihak yang responnya cepat untuk kerjasama penyelamatan itu Chevron.Chevron salah satu yang pertama," tambahnya.

Baca juga: Chevron pelopor teknologi perminyakan Indonesia

Baca juga: Peninggalan era kejayaan minyak yang membentuk Riau