Gajah Sumatera Ramaikan Kemah Budaya Nasional Pramuka

id gajah sumatera, ramaikan kemah, budaya nasional pramuka

Gajah Sumatera Ramaikan Kemah Budaya Nasional Pramuka

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak tiga ekor Gajah Sumatera ikut meramaikan pembukaan Kemah Bakti Nasional 2015 bersama ratusan Pramuka dari penjuru Nusantara di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kamis.

Pembukaan acara tersebut juga turut disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Siak Syamsuar.

Gajah Sumatera merupakan satwa endemik di Riau, yang kini populasinya makin menyusut karena hutan makin berkurang dan ancaman perburuan. Meski begitu, gajah yang ikut dalam pembukaan itu adalah satwa jinak yang dipelihara di Pusat Latihan Gajah Siak-Riau.

Kehadiran hewan bongsor ini menjadi daya tarik unik dalam acara tersebut karena digunakan oleh tiga anggota pramuka untuk membacakan teks Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Sumpah Pramuka. Bahkan, ketiga pawang atau "mahout" pengendara gajah itu juga berpakaian pramuka lengkap.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam pidato sambutannya mengaku sangat bangga melihat ratusan anggota pramuka muda yang datang dari 34 provinsi di Indonesia, bahkan pramuka Malaysia juga turut hadir selaku tamu kehormatan.

"Saya berharap Kemah Budaya Nasional di Siak ini bisa merajut kebangsaan kita dengan Pramuka Malaysia," kata Menteri Anies Baswedan.

Ia mengaku jadi teringat pernah mengikuti jambore Pramuka saat duduk di kelas tiga SMP pada 1985, dimana kegiatan itu sangat bermanfaat untuk mengikat pertemanan dan persaudaraan. "Karena itu, saya yakin saat Indonesia berusia 100 tahun pada 2045, Anda yang ada disini yang akan menyelenggarakan perhelatan seperti ini," kata Anies yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut dia, gerakan pramuka bukan sekedar alat pendidikan karakter dan keterampilan bagi anak sekolah. Konsep pramuka yang berjalan puluhan tahun, berupa penggunaan konsep permainan dalam belajar dan menyelesaikan masalah atau "gamification", kini baru mulai diadopsi ke dunia pendidikan nasional.

"Sebenarnya ini sudah diterapkan pramuka sejak lama sekali. Seharusnya, namanya bukan gamifikasi tapi pramukanisasi," katanya.

Ia mengatakan banyak hal yang bisa diadopsi dari pramuka ke dalam dunia pendidikan, bahwa konsep pendikan bukan berarti siswa harus diseragamkan dan saling mengalahkan untuk orientasi nilai, melainkan mendorong budaya kompetisi yang memunculkan potensi unik dari setiap anak berdasarkan minat mereka.

"Ini seadil-adilnya kompetisi, bukan kompetisi sempit. Ini konsep pendidikan dari pramuka yang luar biasa dan mulai kita terapkan kembali," ujarnya.

"Dalam pramuka, berkompetisi bukan melawan orang lain tapi lawan diri sendiri untuk capai potensi terbaiknya. Setiap anak diminta kembangkan kecapakan sendiri," lanjut Anies.

Bupati Siak Syamsuar mengatakan Kemah Bakti Nasional berlangsung pada tanggal 4-8 Juni di Bumi Perkemahan Tengku Buang Asmara. Kegiatan itu diikuti oleh 580 pramuka dari 34 provinsi di Indonesia, termasuk pramuka dari Malaysia.

"Ini kebanggaan bagi Siak juga, bahwa ada 113 pramuka dari Malaysia yang mengikuti acara kemah ini. Mereka juga diperlakukan sama dengan pramuka lainnya," kata Syamsuar.