Jayapura, (Antarariau.com) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua mengaku telah berkerjasama dengan Polda Papua dalam usaha pertukaran mata uang asing di pintu masuk perbatasan Wutung, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Hasiolan Siahaan di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya akan terus bekerjasama dengan aparat kepolisian Polda Papua guna pengamanan proses transaksi pertukaran valuta asing di wilayah perbatasan RI-Papua New Guinea itu.
"Kami akan sosialisasi kepada para pedagang valuta asing yang setiap harinya melakukan transaksi di area perbatasan," katanya pada wartwan di sela-sela konferensi pers di aula gedung Bank Indonesia Jayapura.
Hasiolan mengatakan, terkait pertukaran uang di wilayah perbatasan, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat keamanan guna menjaga keamanan dan kenyamanan pedagang valuta asing maupun konsumen.
Dengan adanya aktifitas penukaran mata uang asing, lanjut dia pihaknya pun terus mengantisipasi adanya peredaran uang palsu.
Kegiatan transaksi pasar di perbatasan Papua yaitu di Pasar Wutung banyak didatangi warga PNG untuk berbelanja mulai dari kebutuhan pokok, barang elektronik, hingga peralatan rumah tangga. Harga yang lebih murah bila dibandingkan dengan di Papua Nugini jadi daya tarik utama.
"Kalau beras di Indonesia Papua seharga Rp80 ribu, di PNG bisa Rp 160 ribu," kata Erick, salah seorang warga Wutung dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Wutung bisa ditempuh selama satu jam dari Sentani, Papua. Sepanjang jalan, terbentang hutan dan hamparan pemandangan laut yang indah.