Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bibit kelapa sawit dari Kebun Topaz yang berada di Desa Petapahan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau siap meningkatkan produksi minyak sawit mentah (CPO) dan turunan yang dihasilkan dari petani mitra Asian Agri berjumlah 29.000 kepala keluarga.
"Kita bermitra sekitar 29.000 petani plasma dengan pola Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) selama 25 sampai 28 tahun. Saat ini, sebagian besar dari luas areal kebun petani plasma generasi pertama memasuki masa peremajaan," papar Head Plasma Asian Agri Pengarapen Gurusinga di Pekanbaru, Kamis
Dia mengatakan, Asian Agri telah menyatakan niat baiknya dengan kembali berkomitmen untuk tetap meraih sukses bersama para petani plasma KKPA dengan melanjutkan kemitraan pada generasi kedua yang ditargetkan masa waktu mencapai 30 tahun.
Periode peremajaan (replanting) merupakan suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menggantikan tanaman kelapa sawit yang produktivitasnya rendah dengan benih baru dan memiliki potensi produktivitas yang tinggi.
"Kita sudah sukses pada generasi pertama. Saat ini, sudah saatnya melakukan replanting dengan moto hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Salah satu upaya yang kita lakukan untuk mewujudkan hal itu adalah mengunakan bibit unggul kelapa sawit Topaz," ucapnya.
Menurut Gurusinga, kebun-kebun inti Asian Agri sudah menggunakan bibit unggul Topaz dengan hasil yang sangat memuaskan. Bila tanaman petani plasma pada generasi pertama dengan usia tanaman tahun pertama hasilnya sekitar 8 sampai 9 ton per hektare.
"Kalau menggunakan bibit Topaz generasi kedua pada tahun pertama dengan hasil ditargetkan bisa mencapai 13 sampai 20 ton per hektare. Hal ini sudah terbukti pada kebun inti Asian Agri," katanya menjelaskan.
Ang Boon Beng, Kepala Pusat Penelitian Minyak Sawit (OPRS) Asian Agri menjelaskan, bibit Topaz merupakan bibit sawit unggul hasil produksi pihaknya yang berlokasi di Desa Petapahan, Kampar dan sudah mendapatkan izin dari Kementerian Pertanian Nomor: 57-60/KPTS/SR.120/I/2004.
Ia berujar, bibit Topaz memiliki beberapa keunggulan seperti masa panen lebih cepat yaitu 30 bulan sejak di tanam dengan produksi tinggi, kemudian rendemen minyak tinggi, pertumbuhan pohon meninggi yang lebih lambat dan mampu beradaptasi dengan tanah organik.
"Tahun pertama bibit Topaz ini, berpotensi menghasilkan 15-18 ton per hektare per tahun. Bahkan, benih Topaz seri ketiga punya potensi produksi sampai 40 ton per hektare per tahun," ucapnya dihadapan 200 orang petani yang menghadiri acara eksibisi bibit Topas di Desa Delima Jaya, Kabupaten Siak, Rabu (11/3).
Sunarto, Ketua Forum Komunikasi Petani Perkebunan Inti Rakyat Kelapa Sawit dalam kesempatan tersebut mengajak para petani untuk melanjutkan kesuksesan bersama Asian Agri dengan melakukan replanting secara serentak menggunakan bibit unggul Topaz.
"Hal itu, semata-mata untuk meningkatkan hasil produksi kebun sawit petani generasi kedua," katanya.
Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC memberi apresiasi langkah yang dilakukan perusahaan. "Saya dukung Asian Agri karena kita ketahui bersama bibit Topaz miliki perkembangan signifikan 12 sampai 14 tahun terakhir. Ada empat varietas telah dihasilkan yaitu Topaz I, II, III serta IV dan sering saya tampilkan sebagai ikon perkebunan dalam beberapa even skala nasional dan internasional," ucapnya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB