6 Warga Pakistan Jadi Korban Dalam Bentrokan Militer-Taliban
Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya enam warga sipil Pakistan tewas selama bentrokan antara pasukan militer dan militan, Senin, ketika militer melakukan ofensif terhadap pangkalan Taliban di sebuah kawasan suku, kata sejumlah pejabat.Bom-bom mortir menghantam sejumlah rumah, menewaskan warga sipil di kota Landi Kotal di Khyber, bagian dari kawasan suku Pakistan yang dilanda kekerasan di perbatasan dengan Afghanistan."Pasukan memukul balik serangan kelompok 50 militan terhadap sebuah pos pemeriksaan bersama militer dan Pasukan Perbatasan (FC) di Landi Kotal," kata seorang pejabat tinggi pemerintah daerah, Shafeerullah Khan, kepada AFP.Sedikitnya enam warga sipil yang tinggal dekat pos pemeriksaan itu tewas setelah bom-bom mortir menghantam rumah mereka, katanya.Seorang pejabat keamnaan di daerah itu mengkonfirmasi insiden tersebut dan mengatakan, militan melarikan diri setelah pasukan membalas serangan mereka. Belum jelas siapa yang menembakkan mortir-mortir itu.Sejumlah pejabat mengatakan, pasukan FC yang didukung helikopter serang menggempur pangkalan Taliban di daerah suku berdekatan Orakzai dan Hangu, menewaskan sedikitnya 12 militan.Seorang pejabat tinggi keamanan mengatakan, pasukan paramiliter memasuki daerah Shahukhel di Orakzai pada Senin untuk memburu gerilyawan.Operasi itu diperintahkan setelah ada laporan intelijen yang mengaitkan militan di daerah itu dengan serangan akhir-akhir ini di kota Peshawar, Pakistan baratlaut.Serangan-serangan dan pemboman bunuh diri meningkat sejak Pakistan meluncurkan ofensif besar-besaran bulan lalu yang dirancang untuk melenyapkan gerilyawan Taliban dari tempat-tempat persembunyian mereka di Waziristan Selatan, ke arah selatan lagi di kawasan suku.Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.Beberapa analis telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan tempat lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan, yang sedang digempur pasukan darat Pakistan.Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus tahun lalu, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.Terdapat sekitar 70.000 pengungsi Afghanistan di Bajaur, yang tinggal di sana sejak akhir 1970-an setelah mereka melarikan diri dari invasi Uni Sovyet ke Afghanistan.Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.Sebanyak 30.000 prajurit Pakistan kini mengambil bagian dalam ofensif terhadap sekitar 10.000 hingga 12.000 militan di kawasan suku semi-otonomi Waziristan Selatan yang dilanda kekacauan. Pekerja-pekerja bantuan mengatakan, ratusan ribu orang mengungsi akibat pertempuran itu.Militer Pakistan sebelumnya meluncurkan ofensif besar-besaran setelah Taliban bergerak maju dari Swat ke Buner, ke arah selatan lagi menuju ibukota Pakistan, Islamabad, setelah Washington menyebut kelompok itu sebagai ancaman bagi keberadaan Pakistan, negara yang bersenjatakan nuklir.Pakistan menyatakan, lebih dari 1.930 militan dan 170 personel keamanan tewas, namun jumlah kematian itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen.AS mendukung ofensif militer Pakistan terhadap Taliban di Lembah Swat dan daerah-daerah baratlaut sekitarnya, yang diluncurkan pada akhir April setelah serangan-serangan sebelumnya yang menterlantarkan 1,9 juta orang.Ofensif militer besar itu diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei. Ofensif itu mendapat dukungan dari AS, yang menempatkan Pakistan pada pusat strateginya untuk memerangi Al-Qaeda.Swat dulu merupakan daerah dengan pemandangan indah yang menjadi tempat tujuan wisata namun kemudian menjadi markas kelompok Taliban.