Balikpapan, (Antarariau.com) - Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan kasus yang melibatkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) merupakan sudah lama diusut, namun penanganannya selama ini ditunda agar tidak ada benturan Polri dan KPK pascakasus Simulator SIM.
"Penangkapan BW ini sangat menguntungkan masyarakat agar pemberantasan korupsi bisa dilakukan secara terbuka dan penangkapan ini mulai menunjukkan antara Polri dan KPK sudah saling buka dan saling bongkar," kata Ketua Komisioner IPW Neta Pane saat dihubungi Antara di Balikpapan, Jumat.
Neta berharap aksi saling buka ini bisa membuat Polri-KPK dan para pejabatnya introspeksi dan bisa menahan diri tidak mengumpulkan kekayaan secara haram.
"Publik boleh saja menilai penangkapan ini sebagai aksi balas dendam setelah calon Kapolri ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," katanya.
"IPW berharap kasus BW cepat diproses ke pengadilan agar masyarakat bisa melihat dengan terbuka sesungguhnya yang terjadi baik di Polri dan KPK," kata Neta.
Berita Lainnya
Sinergi TNI-Polri jaga kamtibmas pasca Pilkada di Rohil
13 December 2024 11:24 WIB
Pilkada berlangsung aman TNI-Polri Pelalawan sambangi masyarakat
08 December 2024 12:10 WIB
Polri ubah secara bertahap 290 kampung narkoba
05 December 2024 18:56 WIB
Patroli gabungan TNI-Polri pastikan sidang pleno di Bengkalis kondusif
03 December 2024 13:21 WIB
HUT Brimob, Kapolda tegaskan Brimob harus jadi pasukan elite kebanggaan Polri
14 November 2024 14:53 WIB
Sosialisasi dan edukasi, cara Polri ajak warga berperan aktif jaga keamanan Pilkada 2024
09 November 2024 15:40 WIB
TNI-Polri lakukan sistem pendinginan di Rokan Hilir, wujudkan pilkada aman dan kondusif
09 November 2024 10:22 WIB
Kapolsek Rupat tegaskan netralitas polri di pilkada
06 November 2024 18:27 WIB