Balikpapan, (Antarariau.com) - Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan kasus yang melibatkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) merupakan sudah lama diusut, namun penanganannya selama ini ditunda agar tidak ada benturan Polri dan KPK pascakasus Simulator SIM.
"Penangkapan BW ini sangat menguntungkan masyarakat agar pemberantasan korupsi bisa dilakukan secara terbuka dan penangkapan ini mulai menunjukkan antara Polri dan KPK sudah saling buka dan saling bongkar," kata Ketua Komisioner IPW Neta Pane saat dihubungi Antara di Balikpapan, Jumat.
Neta berharap aksi saling buka ini bisa membuat Polri-KPK dan para pejabatnya introspeksi dan bisa menahan diri tidak mengumpulkan kekayaan secara haram.
"Publik boleh saja menilai penangkapan ini sebagai aksi balas dendam setelah calon Kapolri ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," katanya.
"IPW berharap kasus BW cepat diproses ke pengadilan agar masyarakat bisa melihat dengan terbuka sesungguhnya yang terjadi baik di Polri dan KPK," kata Neta.
Berita Lainnya
Bank Tanah dan Polri resmi teken MoU sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi
27 April 2024 9:43 WIB
Ribuan peserta calon polisi padati Mapolda Riau
26 April 2024 18:23 WIB
4.000 lebih personel gabungan Polri-TNI disiagakan untuk amankan KPU
24 April 2024 9:47 WIB
Poengky : Anggota Polres Pelalawan mabuk saat berkendara memalukan Polri
21 April 2024 5:33 WIB
Hukum Kemarin, penerimaan anggota Polri sampai penangkapan terduga JI di Kota Palu
19 April 2024 10:44 WIB
Politikus Golkar dukung upaya TNI-Polri tindak tegas OPM di Papua
16 April 2024 12:14 WIB
Istri siri polisi di Kepri curhat alami KDRT
03 April 2024 3:53 WIB
Tim gabungan BPBD, TNI/Polri bekerja keras padamkan Karhutla di Meranti
25 March 2024 20:55 WIB