Polisi Tertibkan "Peti" Di Lokasi Pacu Jalur

id polisi tertibkan, peti di, lokasi pacu jalur

Polisi Tertibkan "Peti" Di Lokasi Pacu Jalur

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Resort Kuantan Singingi, Provinsi Riau, melakukan penertiban terhadap aktivitas penambangan emas tanpa izin (Peti) di Sungai Kuantan yang akan menjadi lokasi tradisi Pacu Jalur di daerah tersebut.

"Ada sekitar 29 mesin penambang yang kami sita dalam operasi ini," kata Kapolres Kuansing, AKBP Bayuaji, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan, operasi penertiban dilakukan seharian penuh dengan menerjunkan puluhan personel. Targetnya adalah lokasi Peti yang berada di Daerah Aliran Sungai Kuantan.

Para penambang kerap menggunakan mesin pompa, saringan pengayak emas dan lainnya dalam aktivitas penambangan tersebut. Ia mengatakan tidak ada perlawanan dalam pelaksanaan operasi penertiban itu.

"Penambangnya tidak ada lagi ditemukan di lokasi. Alat-alatnya ditinggalkan begitu saja," katanya.

Sungai Kuantan merupakan lokasi tempat diselenggarakannya tradisi Pacu Jaluar di Kuansing yang digelar setiap tahun. Acara tersebut merupakan tradisi adu cepat sampan panjang (jalur) yang kini sedang digencarkan sebagai potensi wisata daerah oleh pemerintah setempat.

Selain itu, Sungai Kuantan juga ramai dengan aktivitas Peti. Bahkan, pemerintah setempat dan kepolisian seakan kesulitan untuk menertibkan aktivitas ilegal yang sudah berlangsung puluhan tahun itu.

Namun, Bayuaji mengatakan, pihak kepolisian sudah berkomitmen untuk menertibkan aktivitas ilegal yang membahayakan lingkungan itu.

"Operasi Peti ini sudah berlangsung lama dan juga berdampak pada pencemaran. Besok, operasi serupa akan kita lakukan di daerah lainnya," katanya.

Penambangan ilegal itu berbahaya bagi lingkungan karena penggunaan air raksa yang apabila tidak digunakan dengan tepat akan mencemari sungai dan makhluk hidup yang bergantung pada aliran sungai.

Pewarta :
Editor: Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.