Ada Penyusup dalam Debat Pilkada Inhil, Polisi Langsung Tertibkan

id ada penyusup, dalam debat, pilkada inhil, polisi langsung tertibkan

Ada Penyusup dalam Debat Pilkada Inhil, Polisi Langsung Tertibkan

Tembilahan, (Antarariau.com) - Aparat kepolisian dari Polres Kabupaten Indragiri Hilir, terpaksa menertibkan para simpatisan debat publik pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Inhil kaena menyusup masuk ke dalam ruangan acara tanpa memiliki kartu identitas (id card) yang telah disediakan KPU.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony, melalui Kabag Ops, Kompol Maison, mengatakan, penertiban dilakukan karena adanya kelebihan jumlah simpatisan yang masuk tidak sesuai prosedur.

"Kita (kepolisian) sudah sepakat dengan KPU, bagi yang tidak memiliki ID Card tidak boleh masuk ke tempat acara," tegas Kompol Maison, usai kegiatan debat publik calon Bupati dan wakil Bupati Inhil, Selasa.

Berdasarkan aturan yang ditetapkan KPU, jumlah Tim Sukses atau simpatisan debat pasangan calon yang diperbolehkan masuk ke dalam gedung acara hanya berjumlah 25 orang. Lebih daripada itu pihak keamanan tidak diperkenankam memberikan izin masuk kepada siapapun yang tidak memiliki kartu identitas. namun kenyataannya aturan itu diabaikan bagi pendukung yang ingin menyaksikan langsung moment tersebut.

Sejumlah simpatisan debat pasangan calon melakukan manipulasi untuk dapat menyusup masuk ke dalam gedung denfan melakukan tekhnik pengumpulan kartu identitas yang telah digunakan, untuk kemudian digunakan kembali oleh rekan-rekan simpatisan lainnya yang masih berada di luar.

Mengetahui hal itu, aparat kepolisian langsung melakukan menertibkan. Awalnya, para simpatisan bersikeras untuk tetap berada dalam gedung setelah akhirnya menerima penjelasan dari pihak keamanan.

"Alhamdulillah, dengan cara humanis mereka menerima penjelasan kita. Sehingga sebagian dari mereka kita suruh keluar. Yang penting tidak ada terjadi keributan dan suasana tetap kondusif selama debat berlangsung," ucapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Inhil, Suhaidi, saat ditemui mengaku bahwa kejadian tersebut di luar pengawasannya.

"Tadi tidak terdeteksi secara pribadi. Besar kemungkinan tim pasangan calon ada yang doubling. Mungkin mereka simpatisan tapi juga tokoh masyarakat, sehingga secara faktual mereka lebih dari 25 orang," ujar Suhaidi singkat.

Pewarta :
Editor: Adriah Akil
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.