Pekanbaru, ( Antarariau.com) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkekuatan 2x110 Mega Watt (MW) di Kecamatan Tenayanraya, Kota Pekanbaru, Riau, tidak terkendala kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang dilakukan pemerintah.
"Karena proyek tersebut saat ini juga telah di penghujung yang tak lama lagi selesai. Jadi tidak banyak bahan yang dibutuhkan lagi terkecuali ada pengembangan lainnya," kata Manager Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Sarno kepada Antara di Pekanbaru, Jumat siang.
Jika kemudian terjadi kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan proyek, menurut dia itu sudah menjadi resiko bagi kontraktor pengerja proyek tersebut.
Yang jelas, lanjutnya, sejauh ini belum ada permintaan atau pengajuan kompensasi dari pihak kontraktor berkaitan dengan kenaikan harga BBM yang kemungkinan akan mempengaruhi harga berbagai bahan kebutuhan proyek PLTU Tenayanraya.
Proyek PLTU Tenayanraya, Pekanbaru, 2x110 MW sejauh ini dikerjakan oleh kontraktor konsorsium PT Rekayasa Industri dan Hubei Hongyuan Power Engineering Co Ltd.
Proyek senilai Rp2,8 triliun tersebut dilaksanakan sejak empat tahun lalu dimulai dari pembebasan lahan utama hingga penempatan sejumlah gardu yang sejauh ini masih terkendala.
Target kesiapan proyek tersebut dibagi menjadi dua tahap, namun sejauh ini terus molor akibat berbagai kendala yang dihadapi.
Awalnya, ditargetkan akan siap pada pertangahan tahun ini dan diundur menjadi akhir tahun, dan terakhir kembali molor hingga pada April 2015.
"Nantinya, pengoperasiannya bertahap. Tahap pertama yakni pengoperasian 110 MW dan 110 MW lagi akan dioperasikan tiga bulan kemudian ditahun yang sama," kata Geberal Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Doddy B Pangaribuan.
Sebenarnya, kata dia, jika dari segi pembangkit, PLTU Tenayan Raya sudah bisa dioperasikan akhir Desember 2014 ini. Namun untuk pengoperasiannya masih terkendala masalah transmisi, sehingga listrik yang dihasilkan tidak bisa disalurkan.
"Karena terkait pembebasan lahan yang akan dibangun tower transmisi," katanya.
Oleh karena itu pihak PLN WRKR saat ini sedang berkoordiasi dengan Pemko Pekanbaru untuk membebaskan lahan yang terkena pembangunan tower transmisi tersebut.
"Ada 28 titik yang akan dibebaskan, diperkirakan akan rampung menjelang akhir tahun," katanya lagi.
Ia menyebutkan bahwa tower transmisi ini akan dipergunakan untuk menyalurkan listrik dari PLTU Tenayanraya ke sejumlah gardu induk. Sementara ini, untuk penyaluran arus listrik baru diprioritaskan ke gardu induk di Teluk Lembu.