Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau akan menyiapkan jalur evakuasi untuk menghindari banjir yang akan dibuat secara permanen untuk mengantisipasi bencana yang terjadi beberapa hari belakangan di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu.
"Saat turun ke Gunung Sailan, Kabupaten Kampar, kita dengan Bupati telah berkomitmen akan membuat jalur evakuasi permanen berdasarkan manajemen bencana karena hampir setiap tahun itu-itu saja yang terjadi," kata Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri saat rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD Riau di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya, selama ini jalur evakuasi yang ada hanya di jalan-jalan sehingga tidak efektif karena banjir juga melaluinya. Apalagi melihat adanya ternak masyarakat yang membuatnya semakin sulit.
Kondisi terakhir, kata dia, banjir masih merendam dua kabupaten yakni Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu. Kondisi terparah terjadi di Rohul yang mana delapan kecamatan terkena banjir, sedangkan di Kampar terdapat enam kecamatan terendam banjir. Sementara itu, untuk fasilitas umum sudah empat jembatan putus dan lima sekolah di dua kebupaten itu terkena banjir.
"Di Rohul lebih dari 2.000 Kepala Keluarga dan di Kampar 1000 KK lebih. Kalau di Kuansing belum ada laporan karena di kabupaten itu tidak ada BPBD, hanya laporan dari Dinas Sosial," ujarnya
Dia mengatakan banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi tidak hanya di Riau saja, tapi juga Provinsi Sumatera Barat. Hal itu berpengaruh seperti pada Sungai Kampar Kiri di Kecamatan Gunung Sailan yang muaranya dari Sumbar.
Ketua Komisi E DPRD Riau, Masnur menyayangkan hal ini rutin terjadi setiap tahun. Oleh karena itu dia mengharapkan kepada BPBD untuk mengkaji apa penyebab sebenarnya agar bisa dihindari.
"Kita imbau masyarakat untuk sabar dan tabah. Ini terjadi tentu ada penyebabnya dan itu harus dikaji untuk menghindarinya," ucapnya.