Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Energi Mega Persada (EMP) selaku perusahaan hulu minyak dan gas bumi (migas) dengan daerah eksploitasi di Riau menyatakan, penyerapan gas alam di provinsi untuk industri sekitar 46 MMSCFD.
"Dari total produksi gas yang kita lakukan sesuai target 47,5 MMSCFD, diantaranya dengan rata-rata sekitar 46 MMSCFD telah diserap oleh dunia industri di Riau," ujar Operation Support Coordinator EMP Bentu Limited Roustam Effendy di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, terdapat tiga perusahaan memasok gas alam EMP Bentu Limited yakni PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Teluk Lembu, Kota Pekanbaru penghasil daya sebesar 140 Mega Watt.
Kemudian industri kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton per tahun dan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Tuah Sekata memiliki PLTG Langgam Power dengan kapasitas terpasang 15 Mega Watt yang keduanya berada di Kabupaten Pelalawan.
"Gas alam itu dipasok dari enam sumur di daerah Langgam, Kabupaten Pelawan dan sebagian kecil di Kabupaten Kampar. Sementara kita sedang melakukan pengeboran terhadap satu sumur lagi di Langgam," katanya.
Fajra Alfasino, Field Engineer EMP Bentu Limeted mengaku mereka siap untuk memasok kebutuhan jaringan gas kota yang dibangun Pemerintah Kota Pekanbaru, agar dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.
"Kami siap menyalurkan gas alam kami ke dalam jaringan gas kota yang akan dibangun di Pekanbaru. Apalagi kebutuhan untuk jaringan gas kota hanya 0,5 MMSCFD," katanya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya berencana membangun jaringan gas kota ke 4.000 rumah tangga di Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru. Program itu menggunakan dana APBN sebagai sumber pembiayaannya untuk merangsang pertumbuhan konsumsi gas bumi.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM sedang menyelesaikan "roadmap" jaringan gas kota pada tahun 2015 yang direncanakan mulai beroperasi tahun 2016 untuk mengurangi penggunaan Liquefied Petroleom Gas (LPG) yang sebagian besar masih dipenuhi dari impor.
Kementerian ESDM memperkirakan pertumbuhan konsumsi hingga 6 persen per tahun pada 2015-2020 dan meningkat hingga 7 persen per tahun pada 2020-2025 yang kemudian kembali turun menjadi 5 persen per tahun pada 2025-2030.
Kebutuhan gas pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 9.613 MMSCFD yang terdiri dari "domestic contracted" sebesar 4.624 MMSCFD, kemudian "export contracted" 2.711 MMSCFD, "domestic committed" 1.863 MMSCFD, "export committed" 195 MMSCFD dan "potential demand" sebesar 220 MMSCFD.
Berita Lainnya
Menilik manfaat subsidi gas industri guna wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
27 April 2024 10:03 WIB
Perta Arun Gas berkomitmen untuk kedepankan aspek HSSE di lokasi kilang
06 March 2024 10:00 WIB
PGN dan Conrad Energy jajaki kerja sama pasokan gas domestik dari Aceh
01 March 2024 10:20 WIB
Kementerian ESDM harap temuan cadangan gas baru topang transisi energi
20 February 2024 16:31 WIB
Stok elpiji langka di Dumai, ini yang dilakukan Dinas Perdagangan
06 February 2024 15:37 WIB
Mengoptimalkan sejumlah penemuan sumber gas besar
05 February 2024 11:46 WIB
Ladang gas laut dalam yang dikembangkan China mampu catat rekor output migas
03 February 2024 15:19 WIB
Terganggu bau gas kimia, sejumlah siswa di Cilegon dipulangkan lebih awal
23 January 2024 16:39 WIB