Protes Guncang Amerika Latin Usai Israel Cegat Kapal Bantuan untuk Gaza

id Gaza, Palestina,Flotila Global Sumud

Protes Guncang Amerika Latin Usai Israel Cegat Kapal Bantuan untuk Gaza

Anggota koalisi musisi untuk Gaza melakukan aksi bertajuk Stop Genosida Palestina di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Dalam aksinya mereka menuntut gencatan senjata dan kemerdekaan absolut Palestina dari okupansi Israel dan kroninya. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wpa.)

Bogota (ANTARA) - Ribuan orang berdemonstrasi di beberapa kota Amerika Latin pada Rabu (1/10) terkait pencegatan Angkatan Laut Israel terhadap Flotila Global Sumud yang menuju Gaza.

Konvoi kapal tersebut bertujuan untuk memecah blokade Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Protes berlangsung di Mexico City, Bogota, Buenos Aires, dan Montevideo, serta beberapa lokasi lainnya.

Baca juga: UNRWA: Rata-rata 100 Warga Gaza Tewas Setiap Hari Akibat Serangan Israel

Di Bogota, sekelompok demonstran berkumpul di depan Asosiasi Bisnis Nasional Kolombia (ANDI), yang mewakili sektor swasta negara tersebut. Lokasi ini dipilih setelah Gerakan Global untuk Gaza menuduh organisasi tersebut di akun X-nya memiliki “ikatan langsung dengan misi ekonomi Israel di Kolombia.”

Asosiasi tersebut kemudian mengeluarkan pernyataan yang menolak tuduhan tersebut.

Di ibu kota Argentina, Buenos Aires, ratusan orang berpartisipasi dalam protes, menurut laporan media lokal. Para demonstran mengecam apa yang mereka sebut sebagai “serangan oleh pasukan pendudukan Israel” dan menuntut diakhirinya genosida di Gaza.

“Kami di sini hari ini untuk menuntut kebebasan bagi kawan-kawan kami dan konvoi kapal bantuan, serta memastikan bantuan kemanusiaan dan makanan mencapai Gaza,” kata seorang demonstran.

Protes juga berlangsung di Montevideo, ibu kota Uruguay, di mana para aktivis meneriakkan kebebasan Palestina dan membawa poster yang menyerukan penahanan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu.

Konvoi kapal tersebut, yang terdiri dari lebih dari 40 kapal dan lebih dari 500 relawan dari sekitar 40 negara, dicegat oleh Angkatan Laut Israel pada Rabu sekitar 80 mil laut (148 kilometer) dari Gaza.

Menurut penyelenggara konvoi, sembilan kapal mereka dicegat dan satu kapal ditabrak saat masih berada di perairan internasional.

Sebagai tanggapan, Otoritas Luar Negeri Israel mengatakan bahwa “beberapa kapal” flotila telah “ditahan tanpa insiden” dan penumpangnya sedang dipindahkan ke pelabuhan Israel. Otoritas Israel menggambarkan armada tersebut sebagai “Flotila Hamas” melalui akun resmi X-nya.

Sementara itu, para demonstran di Mexico City berkumpul di depan Kementerian Luar Negeri mereka, bergabung dengan seruan internasional untuk membebaskan semua anggota armada internasional, termasuk tujuh warga negara Meksiko yang ditahan oleh pasukan Israel.

Arlin Medrano dan Sol Gonzalez, dua wanita Meksiko yang merupakan kru kapal Adara, segera melaporkan pencegatan armada tersebut.

“Jika kamu menonton video ini, itu karena kami telah dicegat secara ilegal di perairan internasional oleh pendudukan Israel,” kata Medrano dalam video yang dibagikan di media sosial.

Baca juga: UNRWA: Pendidikan Anak Wajib Jadi Bagian dari Solusi Akhiri Perang Gaza

David Pena, perwakilan hukum delegasi Meksiko dalam Flotila Global Sumud, memberikan pengarahan kepada para pengunjuk rasa di Mexico City mengenai status kru kapal yang ditahan, mengonfirmasi penahanan Medrano, Gonzalez, dan satu anggota kru lainnya.

Ia menambahkan bahwa Israel berencana menuntut para tahanan atas tuduhan memasuki wilayah Israel secara ilegal meskipun mereka dicegat di perairan internasional. Ia juga menambahkan bahwa semua yang ditahan akan dideportasi.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.