Jakarta (ANTARA) - Sekira dua pekan setelah kekalahannya di final US Open dari Carlos Alcaraz, Jannik Sinner mengaku melakukan banyak perubahan kecil dalam penampilannya untuk kemungkinan menghadapi petenis Spanyol itu pada ATP Masters 1000 di Shanghai.
Petenis Italia itu mengalahkan Alcaraz di final Wimbledon pada Juli, tetapi kesulitan untuk menyamai penampilan petenis berusia 22 tahun itu di New York, yang kemudian memperbaiki catatannya menjadi 10-5 dalam head to head dengan Sinner.
Baca juga: Janice Tjen, Rangking 102 Dunia, Bidik Tiket Utama China Open
"Kami banyak merenungkan final itu," kata Sinner menjelang pertandingan pembukanya pada China Open di Beijing, dikutip dari ATP, Kamis.
"Kami sedang mengerjakan hal-hal baru. Kami mengubah banyak hal kecil. Jumlah kesalahan saat ini memang sedikit lebih tinggi, tetapi saya berharap ini akan membaik."
"Ini hanya masalah waktu. Saya tidak tahu seberapa banyak saya bisa menerapkan perubahan di lapangan pertandingan karena satu hal adalah latihan dan satu hal lagi adalah pertandingan. Kita lihat saja nanti," ujar petenis berusia 24 tahun itu.
"Saya sangat termotivasi. Senang rasanya bisa mengerjakan sesuatu yang baru, lalu kita lihat bagaimana hasilnya nanti. Kami selalu berusaha untuk maju. Satu langkah di depan selalu lebih baik daripada dua langkah mundur. Kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan."
Sinner memenangi gelar major di Australian Open dan Wimbledon musim ini dan berharap dapat meraih gelar lainnya minggu depan di Beijing, di mana ia memimpin sebagai unggulan teratas.
Petenis No.2 dunia -- digeser oleh Alcaraz setelah US Open -- menang di Beijing pada 2023, dan kemudian kalah dalam pertandingan perebutan gelar tahun lalu dari Alcaraz, yang akan berlaga di ajang ATP 500 di Tokyo pekan ini.
Sinner tiba di Beijing dengan membawa anggota baru di timnya, fisioterapis Alejandro Resnicoff.
"Dia seorang fisioterapis yang sangat berpengalaman, jelas telah berkiprah di ATP Tour selama 15 tahun. Sebelumnya dia juga pernah bekerjasama dengan petenis lain, jadi dia punya banyak pengalaman," kata Sinner.
"Dia juga menghormati tim kami. Bukan berarti dia datang dan mengubah segalanya. Jika dia melihat bahwa kami memiliki atau berpotensi meningkatkan sesuatu untuk tubuh saya, dia ada di sini untuk membantu. Beginilah cara kerjanya."
"Tapi itu juga butuh waktu. Saya pernah berlatih dengannya sedikit di tahun-tahun ketika saya tidak punya fisioterapis. Tidak sebanyak dulu. Tentu saja, sekarang ada dia di tim saya itu adalah keistimewaan yang luar biasa. Dia sangat, sangat berpengalaman," ujar pemilik empat gelar Grand Slam itu.
Sinner akan menghadapi mantan finalis Beijing Marin Cilic dalam pertandingan pembukanya di ajang lapangan keras ATP 500 tersebut, dan akan berharap untuk melaju lebih jauh lagi untuk memperkecil ketertinggalan dari petenis peringkat 1 dunia, Alcaraz, yang kembali ke posisi puncak setelah final US Open.
Baca juga: Alcaraz & Zverev Bidik Gelar Keenam Beruntun Tim Eropa di Laver Cup
Sinner memiliki catatan 37-5 musim ini, menurut indeks menang/kalah ATP, dan telah lolos ke ATP Finals tahun ini di Turin, setelah memenangi ajang akhir tahun bergengsi tersebut musim lalu.