Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner tampak sedih saat meminta maaf kepada penggemar di Cincinnati Open setelah hanya mampu melewati lima gim di final, Senin (18/8) waktu setempat atau Selasa WIB, melawan Carlos Alcaraz sebelum akhirnya memutuskan mundur.
Sejak Sinner dipatahkan dua poin di gim pembuka, tampak ada yang tidak beres dengan petenis nomor satu dunia itu. Sinner, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-24 pada Jumat (15/8) dengan kemenangan di semifinal atas petenis Prancis Terence Atmane, mengatakan bahwa ia mulai merasa tidak enak badan pada Minggu (17/8).
Baca juga: Alcaraz Catat Kemenangan ke 50 Musim Ini, Bersinar di Cincinnati
"Saya sangat, sangat menyesal mengecewakan kalian tetapi sejak kemarin saya merasa tidak enak badan," kata Sinner kepada penggemar dalam upacara penyerahan trofi, seperti disiarkan ATP.
“Saya pikir saya akan membaik malam itu, tetapi ternyata saya malah lebih buruk."
"Saya mencoba untuk keluar, mencoba untuk setidaknya menjalani pertandingan kecil, tetapi saya tidak bisa menahannya lebih lama, jadi saya sangat menyesal," ujar petenis Italia tersebut.
Sinner dijadwalkan untuk berpartisipasi di nomor ganda campuran US Open besok bersama petenis Ceko Katerina Siniakova, tetapi partisipasinya kini diragukan.
Sinner tidak secara spesifik menjelaskan apakah ia akan melanjutkan rencananya untuk bermain ganda campuran, tetapi sedikit memberikan petunjuk.
Ketika diminta berkomentar secara umum tentang pengalihan fokusnya ke turnamen major terakhir tahun ini tersebut, Sinner mengatakan bahwa ia "sekarang memiliki beberapa hari untuk pemulihan".
"Saya sangat menyukai Grand Slam. Ini adalah turnamen utama untuk musim dan karier saya," kata Sinner.
"Jadi US Open akan menjadi turnamen yang sulit, tetapi di saat yang sama, saya menantikannya. Jika saya siap, secara fisik dan mental, saya akan siap untuk berjuang. Jadi seperti yang saya katakan, sekarang ada beberapa hari untuk pemulihan, dan kemudian kami akan kembali berlatih, dan semoga kami siap."
Memainkan turnamen pertamanya sejak menjuarai Wimbledon, Sinner belum kehilangan satu set pun dalam perjalanannya ke final dan berusaha menjadi petenis pertama yang mempertahankan gelar Cincinnati sejak Roger Federer pada 2014-2015.
Sebaliknya, catatannya turun menjadi 31-4 tahun ini, menurut statistik ATP, dan 26 kemenangan beruntunnya di lapangan keras berakhir. Kekalahan terakhirnya di lapangan keras terjadi melawan Alcaraz di final Beijing tahun lalu.
Juara bertahan ATP Finals itu kini telah kalah enam kali dari tujuh pertemuan terakhirnya dengan petenis Spanyol tersebut dan tertinggal 5-9 dari head to head mereka.
"Ya, saya merasa ini minggu yang sangat positif. Maksud saya, mencapai final di ajang Masters, selalu merupakan pencapaian yang luar biasa. Saya merasa di musim yang saya jalani ini, ini adalah musim yang luar biasa," kata Sinner merefleksikan perjalanan keduanya berturut-turut ke final Cincinnati.
"Jadi, kami akan terus melaju, terus berjuang seperti yang sudah saya katakan. Sekarang saya sudah memiliki beberapa poin yang perlu saya tingkatkan jika ingin melaju jauh di US Open."
"Dan minggu ini merupakan ujian yang bagus, mencoba memahami di mana level saya. Level saya memang berada di posisi yang baik, tetapi di sisi lain, masih ada ruang untuk berkembang," ujar Sinner.
Baca juga: Gauff Melenggang Mulus, Krejcikova Lalui Laga Sengit di Cincinnati
Kekalahan Sinner di final Cincinnati berarti Alcaraz akan unggul tipis 50 poin dalam ATP Live Rankings saat US Open dimulai.
Jika kedua pemain mencapai babak ketiga, Sinner, yang telah menghabiskan 63 pekan berturut-turut sebagai petenis peringkat satu dunia, harus melangkah lebih jauh dari Alcaraz di Flushing Meadows untuk mempertahankan posisi puncak di akhir US Open.