Polda Riau bentuk Bank Pohon untuk konservasi bibit endemik

id Bank pohon

Polda Riau bentuk Bank Pohon untuk konservasi bibit endemik

Polda Riau terima bibit dari Wilmar Group (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Polda Riau membentuk Bank Pohon sebagai solusi keterbatasan bibit tanaman, termasuk pohon buah dan jenis endemik yang hampir punah, untuk disemai di Tabung Harmoni Hijau (THH) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rumbai, Pekanbaru.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Riau Kombes Pol Anissullah M Ridha di Pekanbaru, Rabu, mengatakan kegiatan Bank Pohon kini memasuki tahap pembinaan lanjutan, termasuk proses pembibitan pohon-pohon langka.

“Kami akan kumpulkan biji pohon endemik yang mulai punah, lalu disemai dan dikembangkan di sini. Ini upaya nyata menjaga keberlangsungan hayati Indonesia,” ujarnya.

Menurut dia, lokasi tersebut dikembangkan menjadi ruang pembelajaran terbuka bagi masyarakat, anggota Polri, dan mitra swasta.

Program Green Policing yang dijalankan Polda Riau memiliki tiga kepentingan utama, yakni mendukung program pemerintah dan Kapolri di bidang lingkungan, menjadi pusat pelatihan, serta sebagai sarana pembinaan internal anggota Polri.

“Tujuannya untuk mengembalikan motivasi, semangat, dan rasa percaya diri mereka bahwa mereka masih bermanfaat dan bisa berkontribusi kembali di institusi,” kata Anissullah.

Ia menegaskan program Green Policing diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan hijau, tetapi juga membentuk mentalitas masyarakat dan kepolisian yang sadar lingkungan serta tangguh dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.

Social Security and License Head Wilmar Group Region Riau, Gunawan Wibisono, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.

“Kami mendukung penuh inisiatif Green Policing digagas Kapolda Riau karena selaras dengan komitmen Wilmar menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Wilmar Group Region Riau menyerahkan ratusan bibit pohon buah-buahan ke Bank Pohon Polda Riau. Gunawan berharap langkah tersebut mampu mendorong partisipasi publik yang lebih luas dan memperkuat kemitraan pentahelix antara aparat, pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.