Moskow (ANTARA) - Kremlin menyambut pernyataan terbaru Donald Trump soal konflik Ukraina, dan berharap Presiden Amerika Serikat itu serta timnya akan terus mendorong penyelesaian melalui jalur politik dan diplomatik.
“Trump menyadari bahwa konflik Ukraina jauh lebih rumit dari yang dibayangkannya — ini sejalan dengan apa yang selalu kami katakan sejak awal,” ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers di Moskow, Rabu (9/7).
Baca juga: Putin Tegaskan Negosiasi Istanbul Hanya Antara Rusia-Ukraina
Pernyataan ini menanggapi pengakuan Trump baru-baru ini bahwa menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dalam 24 jam, seperti yang sering ia klaim, ternyata tidak realistis.
Meski demikian, Rusia tetap berharap AS serius mendorong solusi damai. “Kami ingin proses negosiasi berlanjut, termasuk kemungkinan putaran ketiga setelah dua pertemuan yang menantang sebelumnya di Istanbul,” ujar Peskov.
Terkait laporan bahwa Trump pernah mengancam akan mengebom Rusia dan China selama kampanyenya tahun lalu, Peskov menyebut Moskow tidak terprovokasi. “Trump memang dikenal dengan gaya retorika yang keras,” ucapnya.
Baca juga: Rusia dan Ukraina sepakati lakukan pertukaran tawanan perang skala besar
Rusia juga menanggapi laporan pernyataan Panglima Ukraina Oleksandr Syrskyi, yang menyebut Ukraina ingin merebut kembali wilayah di perbatasan Rusia. “Pasukan kami terus bergerak maju dan menciptakan zona penyangga untuk melindungi wilayah kami,” tegas Peskov.