Teheran (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat rentetan serangan udara Israel ke Iran antara 13 hingga 24 Juni mencapai 1.060 orang, ungkap Saeed Ohadi, Kepala Yayasan Martir dan Urusan Veteran Iran, pada Senin (7/7).
Dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah IRIB TV, Ohadi menegaskan angka itu kemungkinan akan terus bertambah, mengingat masih banyak korban luka berat dan jenazah yang belum berhasil diidentifikasi.
Baca juga: Pengamat: Serangan AS ke Iran Bisa Picu Perang Dunia Baru
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran pada 13 Juni yang menyasar sejumlah fasilitas strategis, termasuk lokasi nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran.
Menurut otoritas Iran, serangan tersebut menewaskan sejumlah komandan militer senior, ilmuwan nuklir, serta warga sipil, dan menyebabkan banyak korban luka.
Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Siber Besar ke Iran, Sasar Infrastruktur Digital dan Nuklir
Sebagai respons, Iran membalas dengan meluncurkan beberapa gelombang rudal dan drone ke wilayah Israel, yang juga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Pertempuran sengit antara kedua negara akhirnya dihentikan lewat kesepakatan gencatan senjata pada 24 Juni, menandai berakhirnya konflik berdarah selama 12 hari.