Pekanbaru (ANTARA) - Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui anak usahanya yang bergerak di sektor perkebunan sawit Sub Holding PTPN IV PalmCo terus berkomitmen mendukung program pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan dan energi nasional sesuai dengan Asta Cita Presiden RI.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan beragam inisiatif PTPN IV PalmCo, di antaranya melalui entitasnya yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Riau, dengan intensifikasi perkebunan sawit melalui peremajaan sawit renta untuk meningkatkan produktivitas serta menunjang operasional secara berkelanjutan atau sustainability.
Hamparan sawit muda seluas 615,74 hektare yang berlokasi di Kebun Terantam Regional III, Kabupaten Kampar itu salah satunya. Kebun sawit muda yang telah memasuki fase generatif dan berhasil mencatatkan masa panen tercepat pada usia 30 bulan atau hanya dalam jangka waktu 2,5 tahun.
Tidak hanya itu, sawit muda tersebut turut mampu menyumbangkan produktivitas di atas standar nasional mencapai 6,5 hingga 7 ton per hektare per tahun dengan potensi produksi optimal hingga 35 ton per hektare.
Kebun sawit muda tersebut diharapkan mampu menunjang target yang telah ditetapkan PTPN IV PalmCo untuk mencapai produktivitas crude palm oil (CPO) sebesar 7 ton per hektare.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengapresiasi konsistensi dan persistensi yang ditunjukkan PTPN IV Regional III yang kini telah ditetapkan sebagai pilot project mencapai target tersebut sepanjang tiga tahun ke depan.
Produktivitas CPO merupakan indikator untuk mengukur kemampuan produksi setiap hektare perkebunan sawit dalam menghasilkan minyak sawit dalam kurun waktu satu tahun.
Secara nasional, produktivitas CPO ton perhektare berkisar di angka 3-4 ton. Sementara, PTPN IV Regional III mencapai 5,06 ton perhektare dan menuju target 7 ton perhektare.
“Saya bangga sampai hari ini, Regional III masih mampu menjaga ritme dan prestasi kinerja membanggakan yang terbiasa rapi dan terstruktur,” kata dia.
“Untuk itu, bukan sebuah kebetulan saat kita menjadikan PTPN IV Regional III sebagai pilot project mewujudkan target produktivitas CPO 7 ton per hektare karena saat ini posisinya telah 5,06 ton per hektare,” lanjut dia disela-sela panen perdana di Kebun Terantam, Kabupaten Kampar.
Jatmiko sendiri mengatakan bahwa posisi tersebut menjadikan PTPN IV Regional III sebagai yang siap mewujudkan target tersebut dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Ke depan, setiap inisiatif yang ditempuh akan menjadi patokan ke berbagai entitas yang bernaung di bawah PalmCo sehingga target capaian protas CPO 7 ton perhektare dapat tercapai bersama.
“Ini yang saya minta PTPN IV Regional III jadi contoh, pionir, bagaimana menjadikan target ini dapat tercapai bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap mengatakan bahwa panen perdana yang berlangsung di awal semester dua di Kebun Terantam ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan di lokasi peremajaan tersebut menggunakan varietas sawit unggul serta mengutamakan best practice, terutama dari sisi penanaman ulang dan perawatan hingga mampu menghasilkan produksi optimal.
“Alhamdulillah di usia 30 bulan, tanam muda yang insya Allah akan menjadi salah satu inisiatif untuk mewujudkan target yang ditetapkan. Tidak mudah, namun kami percaya dengan kerja keras dan dukungan dari Pak Dirut, insya Allah kita bisa mewujudkannya,” paparnya.
Di lokasi itu sendiri, ia menjabarkan menggunakan varietas unggul PPKS 540 dan PPKS SMB (Simalungun) dengan keunggulan pertumbuha cepat, kandungan minyak mencapai 88-90 persen. “Dan yang utama, potensi produktivitas CPO bisa mencapai 8-9 ton CPO/ha/tahun yang Insya Allah sejalan dengan target”.
Selain itu, ia juga menjabarkan bahwa komitmen akan penerapan kultur teknis terbaik, manajemen panen yang efisien, minimalisir losses, pengelolaan kebun sesuai standar sertifikasi nasional dan internasional secara terterintegrasi ini, ia optimis dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit nasional.