Rusia serahkan kelompok pertama 1.212 jenazah tentara Ukraina ke titik pertukaran

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Rusia

Rusia serahkan kelompok pertama 1.212 jenazah tentara Ukraina ke titik pertukaran

Putaran kedua pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia diadakan di Istanbul, Turki (2/6/2025). Delegasi Ukraina dan Rusia melanjutkan negosiasi damai dengan tujuan untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung. (ANTARA/Xinhua/HO-Kementerian Luar Negeri Turki/aa.)

Moskow (ANTARA) - Rusia telah menyerahkan kelompok (batch) pertama sebanyak 1.212 jenazah tentara Ukraina ke titik pertukaran di perbatasan sesuai dengan Perjanjian Istanbul, demikian disampaikan Letnan Jenderal (Letjen) Rusia Alexander Zorin pada Minggu (8/6).

Zorin, yang juga merupakan perwakilan dari kelompok perundingan Rusia, mengatakan pihak Ukraina masih belum melakukan kontak sehingga pemindahan jenazah dan pertukaran tawanan belum berlangsung.

Beberapa perwakilan media asing yang menunggu di lokasi pertukaran yang disepakati telah memeriksa beberapa truk pendingin pengangkut jenazah.

Zorin mengatakan kereta-kereta yang mengangkut lebih banyak jenazah tentara Ukraina akan mulai bergerak menuju perbatasan, seraya menambahkan bahwa Rusia sedang menunggu konfirmasi resmi dari Kiev untuk pemindahan jenazah tentara Ukraina pada pekan depan.

Penyerahan jenazah itu terjadi di tengah perselisihan yang sedang berlangsung terkait pertukaran tawanan antara kedua belah pihak. Rusia pada Sabtu (7/6) menuduh Ukraina menunda pertukaran tawanan yang telah dijadwalkan akhir pekan ini. Sementara, Ukraina membantah tuduhan tersebut dan mendesak Rusia untuk berhenti memainkan "permainan kotor".

Kantor Pusat Koordinasi untuk Penanganan Tawanan Perang (Coordination Headquarters for the Treatment of Prisoners of War) Ukraina pada Sabtu menyatakan meskipun Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran jenazah tentara yang gugur, kedua pihak masih belum menyepakati tanggal pelaksanaan pertukaran tersebut.

Dalam pembicaraan antara kedua belah pihak di Istanbul pada Senin (2/6), Moskow menyetujui pengembalian 6.000 jenazah tentara yang gugur kepada Ukraina.

Menurut para analis, insiden saling tuding itu terjadi di tengah meningkatnya aksi militer dari kedua belah pihak, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek dimulainya kembali perundingan damai.

Baca juga: Dua jembatan runtuh di Rusia sebabkan 7 orang tewas dan 69 orang terluka

Baca juga: Anwar Ibrahim temui Putin di Moskow, bahas kerja sama strategis Malaysia-Rusia