Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memberi sinyal Indonesia siap menjadi juru damai untuk membantu mengakhiri perang antara India-Pakistan apabila diminta.
"Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45) mengamanatkan Indonesia untuk aktif mewujudkan perdamaian dunia," kata Sugiono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, apapun yang dilakukan tentu sesuai dengan konstitusi. "Kami juga, jika diminta apapun yang sifatnya menciptakan perdamaian dunia, kami ikut aktif. Itu saja,” kata Menlu Sugiono menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan Indonesia sebagai juru damai India-Pakistan (15/5).
Dalam kesempatan yang sama, Sugiono menyebut Indonesia berharap ketegangan antara India dan Pakistan segera mereda, dan keduanya dapat duduk bersama untuk mencari titik-titik temu.
India dan Pakistan saat ini dalam gencatan senjata setelah keduanya sepakat untuk menghentikan sementara seluruh operasi militer di laut, udara, dan darat, terhitung sejak Sabtu (10/5) minggu lalu pukul 17.00 waktu setempat.
“Kami berharap agar konflik yang terjadi dapat segera mereda, karena perang dimana pun oleh siapa pun itu tidak akan membawa manfaat,” kata Sugiono.
Dalam banyak kesempatan, katanya, Presiden Prabowo Subianto sering mendorong negara-negara yang berkonflik untuk mencari titik-titik temu, kemudian bekerja sama, dan berkolaborasi karena itu semua juga untuk kesejahteraan masyarakat di masing-masing negara tersebut.
“Jadi, ya kami berharap ketegangan tidak berlanjut,” kata Sugiono.
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah militer India meluncurkan Operasi Sindoor pada 7 Mei, dan menargetkan titik-titik yang disebut New Delhi sebagai "sembilan lokasi teroris" di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan.
Operasi militer itu diluncurkan India setelah adanya serangan teroris di dekat Pahalgam, kota yang berada wilayah Jammu dan Kashmir India, pada 22 April. India menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut.
India menyebut serangan udara Operasi Sindoor mampu melumpuhkan 70 teroris, dan tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang, namun Pakistan melaporkan lebih dari 30 orang tewas dan 57 warga luka-luka.
Pakistan juga meluncurkan serangan balasan, dengan menargetkan 26 titik vital milik militer India, termasuk di antaranya pangkalan udara India di Jammu dan Kashmir, dan di beberapa lokasi di India. Pakistan juga mendaku/klaim berhasil menembak jatuh jet-jet tempur India, yaitu tiga pesawat tempur Rafale, satu MiG 29, dan satu pesawat Sukhoi.
Baca juga: Menlu Sugiono sebut Indonesia tegaskan komitmen untuk perkuat peran di BRICS
Baca juga: Menlu Sugiono: Jokowi dipertimbangkan jadi utsus ke pemakaman Paus Fransiskus