169 pelaku kejahatan jalanan dibekuk selama Operasi Pekat Lancang Kuning 2025

id Polda Riau

169 pelaku kejahatan jalanan dibekuk selama Operasi Pekat Lancang Kuning 2025

Polda Riau saat pengungkapan kasus kejahatan jalanan yang (Antara/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 169 pelaku kejahatan jalanan diamankan Polda Riau selama pelaksanaan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Lancang Kuning 2025 yang berlangsung sejak 1 - 14 Mei.

Direskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Dermawan saat pengungkapan kasus, Kamis, mengatakan para pelaku yang diamankan mayoritas merupakan anggota geng motor yang terlibat aksi kekerasan brutal terhadap warga.

“169 pelaku ini didominasi oleh kasus kekerasan oleh geng motor. Aksi para pelaku sangat brutal, menyerang korban secara tiba-tiba menggunakan samurai dan senjata tajam lainnya, lalu merampas barang berharga milik korban,” kata Kombes Asep.

Ia mengungkapkan, sejumlah korban mengalami luka serius dan masih dirawat intensif di rumah sakit akibat serangan tersebut.

Selain kekerasan fisik, pelaku juga terlibat dalam pemerasan dan pengancaman terhadap warga dan pelaku usaha.

“Yang menjadi sasaran kami adalah tindakan premanisme, termasuk kelompok atau organisasi masyarakat yang melakukan pemerasan di perusahaan dan pabrik,” ujarnya.

Kombes Asep melanjutkan, operasi tersebut tidak menyasar organisasi masyarakat secara umum, melainkan perilaku menyimpang yang tergolong penyakit masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.

Selain kasus kekerasan jalanan, Operasi Pekat juga mengungkap sejumlah tindak pidana lain seperti penyalahgunaan narkotika, penggelapan, pungutan liar, penganiayaan, hingga kasus persetubuhan anak. Beberapa pelaku ditangkap saat sedang berpesta narkoba.

Dari hasil pengungkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya senjata tajam jenis samurai, airsoft gun, sabu, ganja, ponsel, kendaraan bermotor, serta uang tunai hasil kejahatan.

Para pelaku diamankan dari lima wilayah hukum Polres, yakni Dumai, Kampar, Siak, Pekanbaru, dan Pelalawan.

Polda Riau menegaskan akan terus menggencarkan upaya pemberantasan premanisme demi menjaga rasa aman dan nyaman masyarakat.

“Kami menjalankan komitmen Bapak Kapolda Riau, Irjen Pol Muhammad Iqbal, bahwa masyarakat harus merasa aman dari segala bentuk gangguan, terutama premanisme yang marak akhir-akhir ini,” tegas Kombes Asep.

Ia menambahkan, Polda Riau tidak akan memberi toleransi terhadap segala bentuk premanisme, baik yang berkedok geng motor maupun organisasi yang mengganggu ketertiban masyarakat.