Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno mendukung upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) meningkatkan produksi minyak dan gas (migas), sehingga memperkuat peran terhadap ketahanan energi nasional.
"(Peran PHE) memang sangat krusial. Saya percaya, ke depan PHE bisa melakukan peningkatan lebih banyak lagi. Makanya, harus terus didukung, terutama kekuatan finansialnya agar PHE mampu secara terus-menerus meningkatkan eksplorasi," katanya di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan peran PHE dan anak-anak usahanya, seperti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sangat besar sebagai kontributor migas di tanah air.
Menurut dia, untuk minyak, PHE berkontribusi sekitar 69 persen produksi nasional.
"Oleh karena itu, PHE harus terus menjaga tingkat produksi. Sebab jika terjadi penurunan produksi, tentu akan berdampak cukup signifikan terhadap ketahanan energi nasional," jelasnya.
Edy menegaskan karena peran krusial itulah, PHE juga harus didukung agar benar-benar fokus, tidak terlalu dibebani dengan hal yang bukan kewajiban pokoknya, karena bisa berpengaruh terhadap ketahanan energi nasional.
Dalam kondisi sumur yang sudah mature, lanjutnya, keberhasilan PHE meningkatkan produksi pada triwulan I 2025, dilakukan melalui peningkatan aspek investasi, termasuk aspek drilling.
"Tentu dilakukan melalui upaya luar biasa. Artinya, semakin banyak dilakukan investasi sektor pengeboran, maka semakin besar potensi untuk menemukan sumber migas baru untuk peningkatan produksi. Makanya, capaian PHE pada triwulan I 2025, jelas merupakan prestasi,” kata Eddy melalui sambungan telepon.
Sebelumnya, PHE menyampaikan pada triwulan I 2025 berhasil meningkatkan produksi migas menjadi 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), meningkat dibandingkan dengan triwulan I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD.
Hingga Maret 2025, PHE juga mampu menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.
Pencapaian triwulan I 2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga mengapresiasi pencapaian dan inovasi yang dilakukan PHE, antara lain melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Termasuk, di antaranya, dalam mempertahankan tingkat produksi migas di lapangan-lapangan tua.
"PHM harus terus fokus pada peningkatan lifting minyak demi mendukung ketahanan energi nasional," katanya saat kunjungan kerja ke Lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS) pada 30 April 2025.
Pemerintah, lanjutnya, akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mempercepat eksplorasi dan pengembangan lapangan baru.
Bahlil juga optimistis target lifting 2025 secara nasional sebesar 605 ribu barel per day akan tercapai dari saat ini 580 ribu barel per day.
Baca juga: AAKI apresiasi keberhasilan PHE produksi 1 juta barel setara minyak/hari
Baca juga: Cadangan Minyak Bumi Ditemukan di Sumur Benewangi Siak