BRIN kembangkan teknologi kecerdasan buatan/AI untuk pertahanan nasional

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,AI

BRIN kembangkan teknologi kecerdasan buatan/AI untuk pertahanan nasional

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (kiri) bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto (kanan), di sela-sela kegiatan temu bisnis industri strategis pertahanan berbasis riset dan inovasi di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Tangerang Selatan, Banten, Senin (21/4/2025). (ANTARA/Sean Filo Muhamad.)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) untuk mendorong industri strategis pertahanan nasional.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam kegiatan temu bisnis industri strategis pertahanan berbasis riset dan inovasi di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Tangerang Selatan, Banten, Senin, menekankan pentingnya pemanfaatan AI dalam mendukung sektor pertahanan nasional.

"Kami mengembangkan (teknologi) yang lebih murah untuk bisa di-improve kinerjanya melalui pemakaian teknologi AI. Misalnya untuk telekomunikasi, pemetaan, pemotretan, (dan) banyak sekali yang bisa kita lakukan dengan AI," kata Handoko.

Handoko menjelaskan pihaknya saat ini tengah mengembangkan berbagai teknologi AI untuk beragam kebutuhan, termasuk sistem pemetaan dan pengawasan, serta teknologi penerbangan nirawak (drone) dari berbagai ukuran.

Ia juga menyebutkan bahwa sektor telekomunikasi kini banyak mengandalkan AI, termasuk dalam aspek keamanan.

"Penerbangan itu yang untuk pesawat nirawak atau drone dengan berbagai ukuran dari yang kecil sampai dengan yang besar, kemudian telekomunikasi," jelasnya.

Tak hanya AI, Handoko menyebutkan BRIN juga fokus mengembangkan teknologi material baru seperti komposit untuk mendukung kinerja drone, dengan material komposit yang lebih ringan. Sehingga, daya angkut bisa ditingkatkan tanpa mengorbankan kekuatan struktur.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto menyatakan dukungan penuh terhadap upaya BRIN yang mempertemukan peneliti, industri, dan pengguna dalam satu wadah kolaborasi.

Lebih lanjut, Wamenhan menyoroti pentingnya teknologi AI dan elektronika sebagai dua bidang utama yang dibutuhkan industri pertahanan saat ini.

"Kalau dari kami, industri pertahanan saat ini yang sangat dibutuhkan terkait dengan artificial intelligence itu sangat kita butuhkan, karena kemajuan saat ini di dunia internasional sangat cepat sekali. Kemudian, bidang pendukung itu juga elektronika sangat dibutuhkan sekali," ungkapnya.

Oleh karena itu, Wamenhan Donny mengharapkan riset dan industri pertahanan di Indonesia bisa memperbanyak penelitian di bidang AI dan elektronika.

Baca juga: Sebelas mahasiswa Unri lulus magang MBKM di BRIN

Baca juga: Kemenekraf akan gandeng BRIN buat kebijakan berbasis penelitian