Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump via telepon pada Senin (7/4) malam waktu setempat untuk membahas tarif baru AS, sebut media setempat.
Ishiba mengatakan kepada Trump bahwa mereka harus mengupayakan kerja sama yang dapat menguntungkan kedua negara, alih-alih tarif, seraya menyatakan kekhawatiran tarif AS dapat melemahkan kapasitas investasi perusahaan-perusahaan Jepang, lapor Kyodo News.
Pembicaraan via telepon itu merupakan interaksi pertama antara kedua pemimpin sejak Trump meluncurkan serangkaian tarif baru pada Rabu (2/4), yang memberlakukan tarif dasar 10 persen untuk impor dari semua mitra dagang dan tarif yang lebih tinggi untuk mitra-mitra dagang tertentu.
Dengan Jepang yang dikenai tarif sebesar 24 persen, menjadikannya sebagai salah satu negara dan kawasan yang terdampak paling berat dalam daftar itu, Tokyo terus berusaha untuk mendapatkan pengecualian.
Setelah pembicaraan itu, Ishiba mengatakan kepada para wartawan bahwa dia dan Trump sepakat masalah tersebut harus didiskusikan lebih lanjut oleh para menteri mereka.
Ishiba juga mengatakan akan mengunjungi AS pada waktu yang tepat.
Para pejabat Jepang telah berulang kali meminta AS untuk membebaskan Jepang dari kebijakan tarif, menekankan posisi negara tersebut sebagai investor asing langsung terbesar di AS selama lima tahun berturut-turut hingga 2023.
Baca juga: Ekonom sebut pelaku pasar tengah menanti hasil negosiasi kebijakan tarif RI-AS
Baca juga: Para menteri perdagangan Uni Eropa bahas langkah balasan atas tarif baru AS