Ketum Aspebindo sebut hilirisasi baja bisa perkuat kemandirian industri nasional

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,hilirisasi baja

Ketum Aspebindo sebut hilirisasi baja bisa perkuat kemandirian industri nasional

Ketua Umum Aspebindo Anggawira memberi keterangan ketika ditemui di Jakarta, Selasa (23/4/2024). (ANTARA/Putu Indah Savitri.)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) Anggawira menyampaikan bahwa hilirisasi baja dapat memperkuat kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

“Hilirisasi baja yang mencakup pengolahan dan peningkatan nilai tambah produk baja di dalam negeri, dapat memperkuat kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor,” ucap Anggawira ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Anggawira menyampaikan bahwa industri baja memiliki peran krusial dalam pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya di Indonesia.

Salah satu sektor industri yang ia soroti adalah sektor konstruksi. Anggawira memperkirakan dalam membangun sebuah perumahan saja, Indonesia membutuhkan sekitar 30–40 persen baja.

Menurut dia bahwa industri baja berperan penting dalam penyediaan bahan baku konstruksi, terlebih terkait dengan program tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebelum Prabowo terpilih menjadi presiden pun, Anggawira sudah berharap agar pemerintah dapat membangun ekosistem hilirisasi baja.

Terlebih, Indonesia kini sedang membangun Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Ia meyakini potensi yang dimiliki oleh hilirisasi industri baja dapat memberi kebermanfaatan bagi Indonesia.

Anggawira juga berharap industri baja nasional dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai target pembangunan, termasuk program perumahan nasional, serta memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia.

Sebelumnya, PT Tata Metal Lestari, bagian dari Tatalogam Group dan pemimpin industri baja hilir di Indonesia kembali mencatatkan pencapaian gemilang dengan mengekspor 5.000 ton baja lapis ke Amerika Serikat.

Kolaborasi strategis dengan PT Krakatau Baja Industri (KBI), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, menunjukkan semakin kuatnya daya saing baja Indonesia di pasar global.

Ekspor ini mencakup produk unggulan seperti Nexalume, Nexium, dan Nexcolor, yang telah memenuhi standar internasional dan diminati oleh pasar Amerika Serikat.

Nilai ekspor kali ini mencapai 7,2 juta dolar AS, sekaligus menjadi bukti keberhasilan industri baja hilir nasional dalam mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

Baca juga: Potensi Danantara Akselerasi Hilirisasi Perkebunan Negara

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto sebut hilirisasi pada 2025 dimulai dengan 15 megaproyek