Kampar (ANTARA) - Asisten III Setdakab Kampar Azwan meminta dalam pelaksanaan Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Tingkat Kabupaten Kampar tidak hanya sebagai tradisi namun menghidupkan budaya keilmuan di kalangan santri menjadi ulama dan ahli ilmu agama yang paham dengan kitab kuning.
“Kami berharap pelaksanaan MQK tahun ini tidak hanya sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga menghidupkan budaya keilmuan di kalangan santri dan mempersiapkan mereka menjadi ulama dan ahli ilmu agama terutama para ahli dan faham dengan kitab kuning ,” kata Azwan mewakil Bupati Kampar.Ahmad Yuzar saat membuka lomba MQK di aula Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kampar, Rabu.
Dia menyebutkan bahwa MQK berfungsi sebagai kompetisi akademik dalam penguasaan ilmu agama serta membentuk karakter santri yang unggul dan berkualitas.
Ia mengajak panitia dan pendamping untuk memberikan perhatian serta pengawasan serius agar para peserta dapat berjuang dengan semangat.
“Saya mengucapkan selamat mengikuti seleksi kepada seluruh peserta MQK tingkat Kabupaten Kampar Semoga yang terpilih nantinya adalah yang terbaik dan dapat mengharumkan nama Kabupaten Kampar di even MQK tingkat provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian agama HFuadi Ahmad menyampaikan bahwa pelaksanaan MQK bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri terhadap kitab-kitab rujukan berbahasa Arab serta meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu agama Islam.
“Adapun bidang yang dimusabaqahkan adalah bidang nahwu, akhlak, tafsir, ushul fiqh, dan tauhid,” tutupnya.