Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 59 santri asal Provinsi Riau dipersiapkan untuk mengikuti Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-6 tahun 2017 pada 1-5 Desember 2017 di Pesantren Raoudlotul Mubtadiin Balengkang Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
"Para santri tersebut insya Allah siap berlaga dalam cabang Markalah Ula 5 Kitab sebanyak 10 orang putra dan putri, Markalah Wustho 11 Kitab 22 orang putra dan putri, dan lainnya dalam lomba debat Bahasa Inggris Putra Putri dan debat Bahasa Arab Putra," kata Kepala Kanwil Kemenag Riau, Ahmad Supardi Hasibuan di Pekanbaru, Rabu.
Kepala Kanwil Kemenag Riau, Ahmad Supardi Hasibuan didampingi Kabid Pakis, H Fairus MA mengatakan, dukungan semua pihak dengan pelaksanaan MQK ini sangat besar, dari keterbatasan anggaran dan kita bisa mengikuti semua cabang yang diperlombakan pada MQK itu.
Ia mengatakan, peserta sudah dipersiapakan dengan maksimal sehingga berharap mereka akan bisa memberikan prestasi gemilang pada ajang bergengsi nasional itu.
"59 peserta yang menjadi utusan Riau pada MQK Nasional ke 6 di Jepara bagian dari 60 ribu santri Provinsi Riau berasal dari 221 pondok pesantren yang tersebar di kabupaten dna kota," katanya.
Sementara itu, Sekjen FKPP Riau Hanafi, mengatakan peserta MQK Riau yang diutus tersebut merupakan hasil seleksi MQK Provinsi Riau pada Februari 2017 di Pondok Alkautsar Pekanbaru.
Peserta yang dikirim, katanya merupakan hasil penjaringan yang ketat dan diharapkan dapat memberikan penampilan yang terbaik.
Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, saat melepas 59 santri Riau itu mengatakan, santri merupakan pelopor atau kader-kader putra daerah terbaik. Santri yang belajar di Pondok Pesantren selain belajar tentang ilmu agama juga mencakup ilmu dunia dan agama yang diyakini mereka akan mampu menghadapi pengaruh globalisasi kini.
"Ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum harus digali secara bersama, ilmu agama sebagai benteng bagi generasi muda untuk menghadapi pengaruh narkoba, perbuatan menyimpang, dan lainnya," katanya.
Untuk itu, pada kegiatan MQK ini, santri agar memanfaatkannya untuk memberikan penampilan yang terbaik sehingga dapat menghasilkan prestasi yang gemilang. Disamping itu ilmu yang diperoleh juga perlu ditularkan pada kawan sejawat dan masyarakat sekitar guna meningkatkan kualitas hidup umat.