Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemai satu ton garam ke langit Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mengendalikan potensi hujan sangat deras yang dapat memicu bencana banjir hingga tanah longsor di provinsi itu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan satu ton garam/NaCl itu disemai menggunakan pesawat operasi modifikasi cuaca ke awan potensial pada ketinggian 10.000 kaki di wilayah Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
"Operasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor di Kalimantan Selatan," kata dia.
Abdul menjelaskan penyemaian garam dalam rangkaian operasi modifikasi cuaca itu dilakukan berdasarkan hasil analisa yang cermat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Tim meteorologi BMKG mendapati adanya aktivitas fenomena atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang equatorial Rossby pemicu terjadinya hujan deras mulai bergeser dari ke wilayah Kalsel dan utara Pulau Jawa, sehingga dibutuhkan intervensi teknologi supaya tidak terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Sehari sebelumnya pada Rabu (29/1) tim BNPB, BMKG, dan penerbang dari TNI Angkatan Udara, juga melakukan penyemaian sebanyak satu ton garam ke awan potensial di perairan utara Jawa Tengah untuk tujuan serupa.
"MJO sudah berada di Kuadran 4 yang mendukung pembentukan awan hujan dan selama 24 jam menunjukkan bahwa intensitas hujan yang tinggi akan mengarah pada peningkatan risiko bencana, seperti banjir dan tanah longsor," kata Abdul Muhari.