Bengkayang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) menyatakan ada 5.216 jiwa warga daerah itu yang terdampak banjir mulai menerima bantuan.
"Banjir terparah tahun ini terjadi di Kecamatan Ledo. Rumah banyak yang terendam, rata-rata ketinggian air mencapai 1,5 meter, bahkan lebih. Aktivitas warga juga lumpuh," kata Kepala BPBD kabupaten Bengkayang Dwi Berta di Bengkayang, Sabtu.
Ia mengatakan banjir yang terjadi di Ledo dan kecamatan lainnya dampak dari curah hujan tinggi beberapa hari ini, dan juga ada sungai besar yang menguap. Sehingga, warga yang bermukim di bantaran sungai yang paling terdampak.
Catatan BPBD, lanjut dia, ada sembilan kecamatan di Kabupaten Bengkayang yang terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Lumar terdapat satu desa, Kecamatan Ledo tujuh desa, Kecamatan Sanggau Ledo satu desa, Kecamatan Seluas satu desa, Kecamatan Jagoi Babang empat desa, Kecamatan Teriak empat desa, Kecamatan Monterado dua desa, Kecamatan Sungai Raya satu desa, dan Kecamatan Sungai Betung satu desa.
"Bantuan logistik khusus untuk di Kecamatan Ledo sudah disalurkan ke posko. Nanti, dari pihak kecamatan dan desa yang akan menyalurkan langsung ke masyarakat sesuai dengan data yang telah dihimpun," katanya.
Selain itu, dapur umum juga sudah disediakan, baik yang dibangun oleh Dinas Sosial, BPBD maupun dari swadaya masyarakat setempat. Kemudian, bantuan dari para donatur juga sudah mulai disalurkan hari ini. "Ada juga rumah warga digunakan untuk posko pengungsian sementara secara sukarela," kata dia.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Ledo Darwis menuturkan ucapan terima kasih kepada para donatur yang secara sukarela memberikan bantuan kepada warga Ledo yang menjadi korban banjir.
"Baik itu dari Ormas, pihak swasta serta dinas terkait melalui bala bantuan yang sedang diturunkan melalui posko-posko bencana banjir di kecamatan Ledo. Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan nikmat kepada kita semua," ujarnya.
Dia berharap banjir segera surut dan tidak terjadi hujan lagi. Sehingga, warga Ledo bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Dia menyatakan beberapa fasilitas umum, seperti masjid, puskesmas dan sekolah turut terdampak. Bahkan, kata dia, dari awal banjir sekolah diliburkan hingga saat ini.
"Anak asrama terdampak banjir, tidak bisa ke sekolah dan orang tua mereka juga belum datang bantuan sembakonya," kata dia.
Namun, dari berbagai bantuan yang datang tentunya meringankan warga yang terdampak banjir.
Saat ini, kata dia, warga sudah mengungsi di posko-posko yang disiapkan dan sebagian masih bertahan dalam rumah untuk menjaga harta benda mereka.
Baca juga: Pemprov Riau salurkan bantuan untuk korban banjir Pelalawan
Baca juga: BPBD Riau minta bantuan pusat kirim logistik untuk korban banjir