Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Marwan Jafar mengatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza, harus menjadi momentum untuk mewujudkan Palestina menjadi negara yang merdeka.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Marwan menilai bahwa sejatinya, konflik yang terjadi di Gaza bukanlah peperangan, melainkan genosida yang dilakukan Israel dengan mengebom bangunan-bangunan, mulai dari sekolah hingga rumah masyarakat.
“Bahkan, rumah sakit dan tempat pengungsian juga dibom, sehingga banyak orang yang meninggal dunia. Ini betul-betul brutal. Ini adalah genosida terbesar sepanjang sejarah manusia," ucapnya.
Selain itu, kata dia, genosida yang dilakukan Israel sejak Oktober 2023 tersebut juga telah menelan puluhan ribu nyawa dan menyebabkan ratusan ribu warga mengalami luka-luka.
Dengan adanya perjanjian gencatan senjata, ia menegaskan bahwa momen ini harus menjadi momentum untuk mewujudkan Palestina yang merdeka. Menurutnya, Israel harus keluar secara total dari wilayah Palestina sehingga tidak ada lagi penjajahan.
Selain itu, dirinya berharap agar perjanjian itu dipatuhi Hamas dan Israel. Menurutnya, tidak boleh ada lagi baku tembak, pengeboman, dan serangan lainnya.
“Israel tidak boleh mengingkari perjanjian. Selama ini, Israel sering melanggar kesepakatan, sehingga gencatan senjata batal dan pertempuran terjadi lagi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia juga menilai bahwa adanya perjanjian gencatan senjata juga harus mempermudah pembebasan sandera dan membuka kembali perbatasan Rafah agar bantuan bisa masuk ke Gaza.
“Jangan ada lagi penembakan, pencegatan, dan penghentian terhadap truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan,” ucapnya.
Di sisi lain, ia menilai bahwa pemerintah Indonesia juga harus berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina, salah satunya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Saya yakin kemerdekaan Palestina semakin dekat. Tidak boleh ada lagi penjajahan di muka bumi ini. Itu adalah amanat konstitusi kita yang harus terus disuarakan,” katanya.
Diketahui, Hamas Palestina dan Israel resmi bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025.
Kesepakatan ini terjadi setelah lebih dari 460 hari agresi brutal Israel menghancurkan Gaza dan telah menewaskan total 46.707 warga Palestina. Pengumuman gencatan senjata ini juga secara resmi diumumkan pada Rabu (15/1).
Baca juga: Potret Timur Tengah: Warga Palestina rayakan kesepakatan gencatan senjata
Baca juga: Terpopuler, gencatan senjata di Gaza hingga Presiden Korsel Yoon ditangkap