Pekanbaru (ANTARA) - Pendidikan merupakan kunci utama dalam pembangunan sumber daya manusia dan keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan bermutu merupakan kunci untuk menghadirkan bangsa yang maju dan cerdas.
Hal ini telah tercermin dalam Pasal 31 Ayat 1 Undang-undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh negara.
Namun, hingga saat ini, pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk hasil studi PISA 2022 yang menunjukkan siswa Indonesia berada di kuartil bawah dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains, serta rendahnya angka sertifikasi guru, yang tercatat sekitar hanya 56% pada tahun 2023.
Sebagai mitra pembangunan, Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981 berkomitmen mendukung agenda pendidikan nasional melalui kolaborasi erat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Forum Diskusi (FOKUS) 2024 yang bertajuk “Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045: Pendidikan Berkualitas yang Merata” merupakan salah satu upaya yang diinisiasi Tanoto Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Bappenas untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“FOKUS 2024 sangat penting karena semangatnya sama dengan visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu memberikan layanan pendidikan bermutu untuk semua, karena itu adalah hak setiap warga negara yang dijamin konstitusi dan UUD,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti dalam kata sambutannya dalam FOKUS 2024 di Jakarta, Kamis (19/12).
FOKUS 2024 bertujuan mengulas capaian dan pembelajaran dari berbagai inisiatif pendidikan dasar yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2024. Selain itu, forum ini diharapkan dapat memberikan masukan strategis dan langkah konkret dalam menciptakan pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Indonesia.
Acara ini mengundang partisipasi para pengambil kebijakan, pelaku pendidikan, dan mitra pembangunan seperti Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, UNESCO, pemerintah daerah mitra Tanoto Foundation, University of Canberra, University of Arkansas, dan Universitas Sebelas Maret.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Praptono menjelaskan strategi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah lima tahun ke depan untuk menciptakan pendidikan bermutu dan untuk semua.
Strategi tersebut terdiri dari fokus pada penyediaan sarana dan prasarana memadai, pendidik dan teknik kompeten serta sejahtera, lingkungan sosial-budaya mendukung, pembelajaran adaptif dan bermakna, ketersediaan layanan merata, pembiayaan pendidikan afirmatif, layanan pendidikan inklusif, dan pengembangan talenta unggul.
“Guru dan fasilitas adalah kunci sukses untuk pendidikan bermutu. Kualitas pendidikan dimulai dari guru yang berdedikasi dan fasilitas memadai. Kita harus memastikan guru mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Ini penting agar membuat guru dapat bekerja dengan tenang, berdedikasi tinggi, dan menginspirasi siswa,” jelas Praptono.
Pendidikan berkualitas dan merata untuk semua, menurut Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/BappenasAmich Alhumami, sudah dicanangkan dalam UNESCO's Vision: A New Social Contract for Education yang merupakan inisiatif bertujuan untuk mendefinisikan ulang tujuan, prinsip, dan praktik pendidikan global agar lebih relevan dengan tantangan masa depan.
Inisiatif ini dirangkum UNESCO pada tahun ‘90-an kemudian semakin disadari pada masa pandemi dan diadaptasi oleh global. Pendidikan berkualitas inilah yang juga diadaptasi dalam SDGs Goals poin keempat.
“Pada akhirnya pendidikan dimaksudkan untuk mewujudkan warga negara yang baik sebagai landasan membangun masyarakat yang baik dan keduanya adalah fondasi untuk membangun peradaban bangsa,” jelas Amich.
Country Head Tanoto FoundationInge Kusuma berharap FOKUS 2024 dapat mendorong diskusi dan kolaborasi lintas sektor berfokus pada pengembangan kualitas sekolah dengan meningkatkan kemampuan guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, serta partisipasi orang tua dalam proses belajar.
Selain itu, juga penguatan perencanaan program-program pendidikan, pengembangan kebijakan, optimalisasi anggaran, dan penyebaran praktik baik.
“Kami meyakini bahwa konsep kerja sama pentaheliks, yang melibatkan pemerintah, akademisi, sektor swasta seperti filantropi dan mitra pembangunan, serta media, memegang peranan penting dalam menciptakan pendekatan yang komprehensif untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Setiap pihak memiliki pengetahuan dan kompetensi unik yang saling melengkapi, sehingga melalui kolaborasi, keberlanjutan inisiatif dapat lebih terjamin,” ujar Inge.
Selain FOKUS, Tanoto Foundation pada 2024 membuat beberapa inisiatif dalam program pendidikan dasar, dengan memperkenalkan sejumlah inisiatif bersama mitra kota/kabupaten, di antaranya: dukungan untuk BBPMP Provinsi Jawa Tengah dalam menyusun Rencana Kerja berbasis data untuk pemenuhan Standar Penilaian Minimum di Kabupaten Kendal; mengembangkan sistem monitoring berbasis digital untuk pengambilan keputusan yang lebih transparan dan akuntabel, dengan pilot project di Kota Dumai dan Kabupaten Siakdengan memberikan bantuan teknis dalam implementasi kebijakan literasi dan numerasi di wilayah dampingan, seperti Kota Pematangsiantar, Kota Dumai, dan Kabupaten Batanghari.
*