KUD di Siak dirikan pabrik mini hasilkan 3,8 ton minyak goreng sehari

id Pabrik minyak goreng, KUD di Siak, koperasi kelapa sawit

KUD di Siak dirikan pabrik mini hasilkan 3,8 ton minyak goreng sehari

Kantor KUD Tunas Muda di Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak ketika dikunjungi Pemkab Siak. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Koperasi Unit Desa Tunas Muda, Kampung Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mendirikan Pabrik Mini Minyak Goreng (Pamigo) yang bisa menghasilkan maksimal 3,8 ton minyak goreng per hari.

Ketua KUD Tunas MudaSutiyonomengatakan hal itu dilakukan untukmencari sumber-sumber penghasilan baru agar koperasi tetap eksis di tengah resesi ekonomi serta persaingan usaha kian ketat.

“Saat ini koperasi banyak yang tutup dan mulai lesu, akibat persaingan usaha. Kemudian ditambah pembiayaan tidak berbanding dengan KUR. Karena itu, kami berinovasi mendirikan Pamigo” katanya di Siak, Minggu.

Sejatinya, sambung Setiono,peletakan batu pertama pembangunan pabrik sudah dilaksanakan pada Oktober lalu di lahan seluas 2,500 persegi. Rencananya akan diluncurkan Maret 2025 mendatang dan akan mempekerjakan 20-30 orang karyawan saja.

Pabrik berukuran mini ini sebutnya memiliki daya tampung 20 ton tandan buah segar sawit per hari. Selanjutnya diperkirakan minyak sawit mentah (CPO) yang dihasilkan 4 ton/hari dan setelah dilakukan penyulingan kembali maka menghasilkan 3,8 ton minyak goreng per hari.

“Perkiraan pembangunan selesai sekitar bulan Maret 2025, karena pabrik ini skala mini, dan alat rangkanya sudah ada dan tinggal merakit. Pabrik ini Insya Allah jika tidak ada kendala juga akan kita luncurkan minyak gorengnya di Koperasi Tunas Muda,” ujar dia.

Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan TBS Sawit untuk pabrik, pihaknya akan membeli TBS dari kebun sawit miliki anggota koperasi. Dengan begitu, Pabrik ini, nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli desa, kesejahteraan masyarakat serta dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng lokal Kabupaten Siak.

“Pasokan TBS kita ambil dari kebun anggota koperasi, kami ada 820 hektare kebun sawit, yang kami butuhkan 200 ha saja. Usaha ini, pembayarannya murni dari KUD dan anggota. Dibutuhkan dana sekitar Rp5-6 miliar untuk ini, " ungkapnya.