Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Sebanyak 15 orang warga binaan pemasyarakatan Rumah Tahanan Kelas II B Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, mengikuti pelatihan menjahit yang diadakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi setempat.
"Pelatihan kursus menjahit ini terlaksana karena adanya kerja sama antara pihak Rutan dengan Dinsosnakertrans setempat, yang diharapkan akan mampu memberikan ilmu buat warga di masa yang akan datang sebagai bekal kehidupan," kata Kepala Rutan Kelas II B Rengat Gumilar Budi Rahayu di Rengat, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan selama 60 hari itu, bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK) Rutan Rengat.
Selama waktu itu, katanya, dinilai sudah mampu memberikan ilmu dan keterampilan menjahit kepada warga rutan untuk bekal penghidupan mereka di masarakat.
Program pendidikan keterampilan itu, katanya, sudah menjadi program khusus untuk memberikan tambahan pengalaman dan praktik para penghuni rutan setempat.
Setelah keluar dari rutan, katanya, mereka memiliki kemampuan berusaha melalui keterampilannya itu.
"Saya melihat begitu besar antusiasme sejumlah peserta, setiap hari dengan tekun peserta mengikuti dengan bimbingan tenaga ahli di bidang menjahit tersebut," katanya.
Gumilar mengatakan kursus menjahit itu, salah satu bentuk pembinaan di rutan terhadap WBP.
Jika mereka sudah mahir, katanya, hal itu tentunya menjadi modal mereka menjalani kehidupan sehari-hari, setelah bebas dari masa hukumannya mendatang.
"Kami berharap semua peserta benar-benar tekun dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus singkat ini, semua yang diberikan oleh pembimbing dapat dicerna dengan baik," katanya.
Kerja sama pelatihan berupa kursus menjahit itu, sebagai pertama dilaksanakan di Rutan Rengat.
Ia mengatakan jika program itu sukses, pada masa mendatang direncanakan menjadi kegiatan rutin dengan peserta yang lebih banyak.
"Sehingga warga Rutan benar-benar memiliki kemampuan menjahit sehingga setelah selesai siap untuk membuka usaha," katanya.