Jakarta (ANTARA) - Stellantis, raksasa otomotif yang menaungi Alfa Romeo, Dodge, dan 13 merek mobil lainnya, menarik kembali kurang lebih 21.096 kendaraan crossover plug-in hybrid atau PHEV di pasar Amerika Serikat karena pedal remnya kemungkinan rusak saat pengereman.
Menurut siaran InsideEVs pada Kamis (17/10), penarikan kembali kendaraan berdampak pada sekitar 17.000 unit Dodge Hornet PHEV 2024 dan hampir 4.000 unit Alfa Romeo Tonale PHEV 2024-2025 berdasarkan laporan yang diunggah di situs Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat.
Secara global, sekitar 44.000 mobil tercakup dalam penarikan kembali kendaraan Stellantis, dengan perkiraan jumlah kendaraan yang ditarik sebanyak 2.299 unit di Kanada, 145 unit di Meksiko, dan 20.987 unit di luar Amerika Utara.
Semua kendaraan yang terdampak penarikan kembali dibuat di pabrik Stellantis Pomigliano di Italia.
Kendaraan yang terdampak penarikan kembali harus dibawa ke dealer agar lengan pedal remnya bisa diperkuat dengan menambahkan baut dan mur.
Jika pedal rem mengempis saat pengereman, maka Stellantis menyarankan pengemudi menggunakan Rem Parkir Elektronik yang terletak di konsol tengah.
Saat mengemudi, mobil dapat berhenti secara terkendali dengan menarik dan menahan sakelar rem parkir.
Namun, ketika pengereman darurat diperlukan, sulit membayangkan orang meraih rem parkir setelah pedal rem tiba-tiba turun ke lantai.
Kendati demikian, Stellantis menyatakan bahwa sistem Pengereman Darurat Otomatis akan mengerem secara otomatis jika mendeteksi tabrakan akan terjadi.
Perusahaan menyatakan mengetahui adanya 15 kasus kerusakan pedal rem pada kendaraannya di seluruh dunia, namun tidak ada yang dilaporkan sampai menyebabkan cedera.
Baca juga: MotoGP Australia jadi balapan krusial dalam perebutan gelar juara dunia
Baca juga: Korea Selatan berlakukan sertifikasi baterai imbas kebakaran EV