Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis, diproyeksikan merosot setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) Automatic Data Processing (ADP) yang lebih kuat dari perkiraan.
Pada awal perdagangan Kamis, rupiah dibuka tergelincir 65 poin atau 0,42 persen menjadi Rp15.333 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.268 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan penguatan setelah data pekerjaan AS ADP yang lebih kuat dari perkiraan,," kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Lukman menuturkan ADP menambahkan 143 ribu pekerjaan, lebih baik dari perkiraan untuk 120 ribu pekerjaan.
Selain itu, situasi yang memanas di Timur Tengah juga terus mendukung penguatan dolar AS. Iran yang meluncurkan rudal balistik ke Israel, merespons kematian pemimpin Hizbullah.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah berkisar di rentang Rp15.275 per dolar AS hingga Rp15.400 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah merosot akibat ketegangan di Timur Tengah
Baca juga: Nilai tukar rupiah tergelincir jadi Rp15.140 setelah rilis inflasi PCE AS
Berita Lainnya
Pemerintah sebut penyaluran dana peremajaan sawit rakyat capai Rp9,66 triliun
03 October 2024 13:14 WIB
F-Gerindra beberkan susunan pimpinan MPR RI periode 2024-2029
03 October 2024 13:02 WIB
Pramono Anung yakin tawuran dapat dicegah jika ada CCTV di setiap RT/RW
03 October 2024 12:52 WIB
Pimpinan MPR RI periode 2024-2029 hari ini resmi dilantik oleh Ketua MA
03 October 2024 12:39 WIB
OJK: Aset perusahaan pergadaian meningkat jadi Rp101,95 triliun pada Agustus
03 October 2024 12:29 WIB
Terpopuler, serangan Iran ke Israel hingga meninggalnya artis senior Marissa Haque
03 October 2024 11:34 WIB
Ketiga calon gubernur nyatakan siap hadapi debat perdana Pilkada DKI
03 October 2024 11:15 WIB
Klub raksasa Spanyol, Real Madrid tumbang 0-1 melawan Lille
03 October 2024 10:51 WIB