Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin merosot akibat ketegangan di Timur Tengah yang memicu aksi safe haven.
Pada awal perdagangan Rabu, rupiah dibuka turun 4 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.210 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.206 per dolar AS.
"Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif, indeks saham AS dan Eropa ditutup turun. Serangan Iran ke Israel menaikkan ketegangan di Timur Tengah, memicu aksi safe haven," kata Ariston saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Namun, menurut Ariston, pagi ini kondisi tidak terlalu negatif di pasar. Indeks pasar Asia sebagian bergerak menguat dan nilai tukarnya juga menguat terhadap dolar AS. Hal itu mungkin bisa menahan rupiah tidak terlalu melemah.
"Pasar mungkin melihat kalau Iran tidak akan mendapat dukungan internasional bila terjun dalam perang," ujarnya.
Ia memproyeksikan rupiah melemah lagi hari ini ke arah Rp15.250 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp15.180 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah tergelincir jadi Rp15.140 setelah rilis inflasi PCE AS
Baca juga: Nilai tukar rupiah Rabu pagi meningkat 80 poin menjadi Rp15.107 per dolar AS
Berita Lainnya
Mafirion apresiasi capaian kinerja Kanwil Kemenkumham Riau dalam kunjungan kerja
14 November 2024 10:22 WIB
Nilai tukar rupiah melemah setelah rilis IHK AS Oktober 2024
14 November 2024 10:06 WIB
IHSG Bursa Efak Indonesia diprediksi melemah seiring penurunan ekspektasi sikap dovish Fed
14 November 2024 10:02 WIB
Pemerintah RI dukung investasi Amerika Serikat ke Indonesia di berbagai sektor
14 November 2024 9:40 WIB
Mensos Saifullah Yusuf sebut penundaan bansos agar tidak dijadikan alat politik
13 November 2024 17:02 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka tinjau simulasi makan gratis di Maros Sulsel
13 November 2024 16:50 WIB
PLN UID Riau & Kepri kembali raih penghargaan Komisi Informasi Riau Award 2024
13 November 2024 16:43 WIB
Pemegang saham setujui dua agenda RUPS LB BRK Syariah
13 November 2024 16:31 WIB