Korut modifikasi pesawat Rusia untuk bangun pesawat peringatan awal udara

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Korut

Korut modifikasi pesawat Rusia untuk bangun pesawat peringatan awal udara

Foto arsip - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) berjabatan tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat kedua pemimpin negara melakukan pertemuan historis di Kosmodrom Vostochny di Oblast Amur, Distrik Timur Jauh, Rusia (13/9/2023). (ANTARA/KCNA/tm/aa)

Seoul (ANTARA) - Korea Utara tampaknya membuat kemajuan dalam mengubah pesawat angkut berat Rusia menjadi platform peringatan awal udara (AEW) pertama di negara tersebut, menurut laporan yang dirilis pada Rabu, berdasarkan sebuah citra satelit komersial.

Joseph Dempsey, seorang asosiasi peneliti di International Institute for Strategic Studies, melakukan analisis berdasarkan citra satelit terbaru yang diambil terhadap pesawat Ilyushin Il-76 di Bandara Internasional Pyongyang Sunan.

Dalam laporan tersebut, Dempsey mengidentifikasi pesawat sebagai salah satu dari tiga Il-76 yang diterima Korea Utara dari Rusia pada 1990-an dan mencatat bahwa badan pesawat tersebut hingga baru-baru ini berada di bawah struktur tertutup yang menunjukkan adanya kemungkinan peran misi khusus untuk badan pesawat tersebut.

Namun, citra satelit yang diambil pada 8 September menunjukkan pesawat tersebut tidak tertutup dengan dua penyangga vertikal pada pesawat yang konsisten dengan kemungkinan pemasangan kubah radar.

"Citra terbaru lainnya juga menunjukkan apa yang tampaknya seperti ventral strake yang ditambahkan ke badan pesawat bagian belakang bawah," kata laporan tersebut.

Laporan tersebut menyampaikan bahwa menariknya, strake aerodinamis seperti itu merupakan fitur umum pada sebagian besar konversi Il-76 AEW lainnya untuk meningkatkan karakteristik penerbangan.

Sistem AEW mendeteksi pesawat dan kapal musuh menggunakan radar yang bertindak sebagai “mata di langit”. Rusia dan China telah memodifikasi Il-76 untuk digunakan sebagai pesawat AEW.

Laporan turut menyatakan bahwa pesawat AEW akan memberikan pelengkap yang berguna bagi jaringan radar jarak jauh berbasis darat milik Korea Utara yang sudah ada, sembari menekankan bahwa negara itu sebagian besar bergantung pada sistem Soviet yang sudah ketinggalan zaman, serta beberapa sistem dari China.

Baca juga: Korut kembali tembakkan 2 rudal balistik dan 1 peluncuran mungkin gagal

Baca juga: Amerika Serikat kecam kerja sama militer yang makin erat antara Rusia, Korut


Sumber : Yonhap