Amerika Serikat dukung penambahan dua anggota tetap DK PBB untuk Afrika

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, PBB

Amerika Serikat dukung penambahan dua anggota tetap DK PBB untuk Afrika

Arsip foto - Para utusan memberikan suara bagi sebuah draf resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB di New York, Kamis (19/10/2023). (ANTARA/UN Photo/HO-via Xinhua/Loey Felipe/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield menyatakan negaranya mendukung penambahan dua anggota tetap dari Afrika dalam perluasan Dewan Keamanan (DK) PBB.

Dalam pernyataan yang disampaikannya pada agenda forum lembaga Council on Foreign Relations (CFR), Kamis (12/9), Thomas-Greenfield mengakui, tiga kursi anggota tak tetap untuk negara-negara Afrika saat ini tak memberi ruang yang cukup bagi mereka untuk berkontribusi dalam DK PBB

“Untuk itu, Amerika Serikat mendukung penambahan dua kursi permanen untuk Afrika di DK PBB. Inilah yang rekan-rekan kita di Afrika perlukan, dan kami percaya, inilah keadilan bagi mereka,” ucap dia, menurut pernyataan tertulis Perwakilan AS untuk PBB yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Menurut Dubes AS untuk PBB, peran negara-negara Afrika untuk memajukan dunia sudah semakin nyata, seperti keikutsertaan Kenya dalam misi keamanan gabungan di Haiti dan peran Gabon dalam pelestarian lingkungan global.

“Kita telah melihat bagaimana kepemimpinan Afrika saat ini tak hanya membawa manfaat bagi rakyat Afrika, namun juga bagi rakyat di seantero dunia,” kata Thomas-Greenfield.

Selain penambahan kursi untuk negara Afrika, ia menyatakan bahwa AS turut mendukung penambahan satu anggota DK PBB untuk mewakili negara-negara kepulauan kecil berkembang.

Meski jumlah negara dalam golongan tersebut hanya 39, pandangan dari negara-negara kepulauan kecil sangat penting, khususnya terkait isu keamanan dan krisis iklim. Terlebih, mereka adalah negara yang paling rentan terdampak kenaikan air laut, kata dia.

Thomas-Greenfield juga menyatakan, AS kali ini akan lebih terbuka dalam menerima usulan reformasi DK PBB, termasuk dengan melibatkan diri secara langsung dalam negosiasi.

“Wacana reformasi DK PBB dari dulu hanya sebatas pernyataan lisan semata ... dan rekan saya dari berbagai negara kini sepakat, saat ini kita harus berhenti bicara dan mulai bertindak. Kita harus menuliskan usulan kita dan mengusahakannya menjadi sebuah resolusi PBB,” kata dia.

Untuk itu, ia menyatakan bahwa AS bersedia terlibat dalam proses pembahasan naskah usulan perubahan serta membantu mengajukan usulan tersebut ke Majelis Umum PBB dan, apabila berhasil, mendorong hingga tahap amendemen Piagam PBB.

Baca juga: PBB: Lebih dari 11.700 warga Ukraina tewas sejak dimulainya perang Rusia

Baca juga: PBB kecam Israel telah menahan stafnya berjam-jam di Gaza