Nekad mengejar cinta hingga lakukan teror, WNA Myanmar diamankan Imigrasi Selatpanjang

id Imigrasi Selatpanjang ,Imigrasi Selatpanjang amankan WNA ,Imigrasi Selatpanjang amankan WNA Myanmar

Nekad mengejar cinta hingga lakukan teror, WNA Myanmar diamankan Imigrasi Selatpanjang

Pihak Imigrasi Selatpanjang Kelas II TPI Selatpanjang saat mengamankan TRN (20), WNA asal Negara Myanmar di wilayah Kampung Baru, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (9/9/2024). (ANTARA/HO-tangakapan layar Imigrasi Selatpanjang)

Selatpanjang (ANTARA) - Seorang lelaki asal MyanmarTRN (20) diamankan Imigrasi Selatpanjang Kelas II TPI Selatpanjang, karena telah melakukan tindakan meneror kepada wanita idamannya yang berujung meresahkan masyarakat.

WNA tersebut diamankan Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) pada 9 September 2024 berdasarkan laporan dari keluarga wanita yang diteror berdomisili di Kampung Baru, Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Dari laporan itu, petugas kita dari Tim Inteldakim langsung turun ke lokasi keberadaan WNA tersebut sekitar pukul 15.00 WIB. Saat akan diamankan, dia sempat menolak untuk dibawa ke Kantor Imigrasi," ungkap Kepala Imigrasi Selatpanjang, Putu Sonny Kharmawi Guna G kepada ANTARA, Selasa.

Sonny menceritakan bahwa WNA itu nekad datang jauh-jauh dari Myanmar ke Selatpanjang, Riau hanya untuk menemui wanita pujaan yang ia kenal melalui dunia maya di sebuah aplikasi Zepeto dan Snapchat.

Ia pertama kali masuk ke wilayah Indonesia melalui Pelabuhan Batam Center menggunakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) dan memiliki izin tinggal yang berlaku sampai dengan 4 Oktober 2024.

"WNA tersebut datang ke Selatpanjang memang untuk menemui wanita pujaannya. Namun bak bertepuk sebelah tangan malah mendapat penolakan dari wanita itu dan keluarganya. Dia diusir sehingga WNA tersebut memaksa bertahan hingga melakukan teror," jelas Sonny.

Sonny juga mengungkapkan bahwa sebelum penangkapan tersebut, Tim Inteldakim Selatpanjang telah memantau keberadaan WNA tersebut dari sistem Deteksi Dini Orang Asing (Denira) yang merupakan inovasi andalan Imigrasi Selatpanjang.

Sejak kedatangannya pada 6 sampai 7 September 2024, yang bersangkutan sudah meninggalkan wilayah Selatpanjang menuju Batam. Namun pada 9 September 2024, WNA tersebut malah kembali lagi ke Selatpanjang.

"Keberadaannya membuat masyarakat resah, sehingga kami amankan. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap yang bersangkutan untuk proses selanjutnya," terang Sonny.

Putu Sonny juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang proaktif memantau dan melaporkan berbagai jenis pelanggaran atau patut diduga melanggar aturan yang dilakukan oleh WNA kepada Imigrasi Selatpanjang sehingga dapat diambil tindakan tegas.

"Kita tetap mengimbau bagi masyarakat jika melihat keberadaan atau yang menampung WNA agar dilaporkan ke Imigrasi Selatpanjang atau ke Hotline 082285436935. Baik salah ataupun tidak WNA tersebut, jangan sungkan untuk beritahu ke kami, sehingga bisa kami tindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku," pungkasnya.