Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, siap memperkuat pengawasan ruang laut di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui kehadiran Pangkalan Pengawasan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Sesuai aturan, dalam satu pangkalan pengawas atau unit pelaksana teknis (UPT) normalnya membutuhkan personil sebanyak 50 orang.
"Pemenuhan kebutuhan personil standard pada UPT Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP sebanyak 50 orang,” ujar Direktur Jenderal PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, tambahan UPT tersebut juga sebagai upaya merespon dinamika pengawasan di lapangan yang saat ini hanya setingkat Satuan Pengawasan SDKP.
Lebih jauh, Ipunk, sapaan akrabnya menjelaskan, terdapat sejumlah isu strategis terkait dengan pengawasan di sekitar IKN seperti pencemaran perairan, pemanfaatan ruang laut, termasuk kabel/pipa bawah laut hingga isu nelayan tradisional dan pantura.
"Kegiatan menangkap ikan oleh nelayan pantura di wilayah perairan Kalimantan Selatan utamanya kapal ikan jenis JTB dari Jawa Tengah terjadi penolakan oleh nelayan Kalsel. Hal ini menjadikan permasalahan yang dapat timbul kekerasan sampai dengan tindakan yang tidak diinginkan yang dilakukan oleh nelayan Kalsel kepada kapal ikan JTB asal Jawa Tengah,” ujarnya pula.
Seperti diketahui, di wilayah pengawasan Stasiun PSDKP Tarakan yang membawahi Satwas SDKP Balikpapan telah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Selatan terkait kegiatan yang dilakukan nelayan di kedua wilayah tersebut.
Adapun penambahan atau pembangunan UPT akan dimulai bila usulan penataan kelembagaan UPT PSDKP yang nantinya diajukan oleh Sekretariat Jenderal KKP telah disetujui oleh Kementerian PAN dan RB berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Organisasi.
Baca juga: KKP siapkan pengesahan CTA 2012 untuk optimalkan keselamatan kapal perikanan
Baca juga: Menteri KKP Trenggono sebut Indonesia miliki potensi 78 ribu ha untuk tambak nila
Berita Lainnya
Presiden Prabowo: Pembekalan menteri di Akmil Magelang bawa tradisi heroisme
23 October 2024 17:01 WIB
KPU DKI larang pendukung cagub - cawagub bawa anak kecil ke lokasi debat
23 October 2024 16:50 WIB
Nilai tukar rupiah merosot di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah
23 October 2024 16:19 WIB
Menko AHY sebut pembangunan infrastruktur harus menghadirkan keberlanjutan
23 October 2024 15:49 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau tekankan pesan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan kepada jajaran
23 October 2024 15:27 WIB
DPR RI segera ganti para Anggota DPR yang diangkat jadi menteri
23 October 2024 15:16 WIB
TKN apresiasi komitmen Presiden Prabowo wujudkan visi bangun Indonesia
23 October 2024 14:28 WIB
Kepala HAM PBB nyatakan prihatin Israel menyerang rumah sakit di Beirut
23 October 2024 14:06 WIB