Beirut (ANTARA) - Lebanon tidak menginginkan perang dengan Israel dan justru lebih tertarik untuk mengurangi ketegangan di antara kedua pihak, kata Menteri Komunikasi Lebanon Johnny Corm kepada Sputnik pada Rabu.
Corm menambahkan bahwa Lebanon melihat "latar belakang diplomatik" berkontribusi pada hal ini. Tentara Israel mengatakan pada Sabtu bahwa 12 orang telah tewas dalam serangan roket di Dataran Tinggi Golan, dan aksi serangan itu dituduhkan kepada Hizbullah.
Namun, kelompok gerakan Lebanon itu berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hizbullah akan membayar harga "yang belum pernah mereka bayar sebelumnya."
"Suasana yang terjadi pada pertemuan (kabinet Lebanon) menunjukkan perlunya menahan eskalasi dan agresi Israel, yang tidak berdasar dan dikutuk oleh negara Lebanon, karena Lebanon tidak menginginkan perang," kata Corm setelah pertemuan kabinet pemerintah tersebut.
Selama pertemuan kabinet, Pemerintah Lebanon membahas langkah-langkah untuk "melawan agresi Israel," serta situasi pertahanan sipil dalam hal terjadi serangan, ujar Corm.
Baca juga: Iran minta negara anggota DK PBB untuk kecam serangan Israel ke Lebanon
Baca juga: PBB khawatirkan serangan Israel tingkatkan eskalasi di Lebanon
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB