Total utang nasional Amerika tembus 35 triliun dolar AS untuk pertama kali

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, utang AS

Total utang nasional Amerika tembus 35 triliun dolar AS untuk pertama kali

Foto yang diabadikan pada 9 Oktober 2023 ini memperlihatkan Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat. (ANTARA/Xinhua/Liu Jie)

Washington (ANTARA) - Total utang publik pemerintah federal Amerika Serikat (AS) telah melampaui 35 triliun dolar AS untuk pertama kalinya sebagaimana tercatat pada akhir pekan lalu, demikiant data yang dirilis Departemen Keuangan AS pada Senin (29/7).

Menurut Daily Treasury Statement yang baru dirilis, total utang publik outstanding naik menjadi 35 triliun dolar AS pada Jumat (26/7). Data tersebut diperbarui pada akhir setiap hari kerja dengan data dari hari kerja sebelumnya.

Hanya tujuh bulan lalu, utang nasional AS tercatat melampaui 34 triliun dolar AS pada akhir Desember 2023. Tiga bulan sebelumnya, AS mencapai tonggak bersejarah dengan total utang melampaui 33 triliun dolar AS.

"Peminjaman ini terus berlanjut, gegabah, dan nekat," kata Maya MacGuineas, Presiden Committee for a Responsible Federal Budget, dalam sebuah pernyataan. "Namun terlepas dari semua risiko dan tanda-tanda peringatan, sinyal-sinyal bahaya ini tampaknya tidak dihiraukan."

"Kita harus serius menangani utang ini, dan segera. Tahun-tahun pemilihan umum tidak bisa menjadi pengecualian untuk berupaya mencegah bahaya yang sepenuhnya dapat diperkirakan, dan utang adalah salah satu bahaya utama yang kita hadapi," ujar MacGuineas.

Menurut Peter G. Peterson Foundation, sebuah organisasi nonpartisan yang berfokus pada penanganan tantangan fiskal jangka panjang AS, utang nasional sebesar 35,001 triliun dolar AS setara dengan utang 103.945 dolar AS per orang di AS.

"Defisit kita terutama disebabkan oleh faktor-faktor struktural yang dapat diprediksi, yakni generasi baby boomer kita yang menua, meningkatnya biaya perawatan kesehatan, dan sistem pajak yang tidak menghasilkan cukup uang untuk membayar apa yang telah dijanjikan pemerintah kepada warganya," kata yayasan tersebut.

Desmond Lachman, seorang senior fellow di American Enterprise Institute sekaligus mantan pejabat di Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), mengatakan kepada Xinhua sebelumnya bahwa "tidak dapat dipungkiri kalau defisit anggaran AS berada di jalur yang tidak berkelanjutan."

"Laju yang berbahaya" ini menimbulkan "pertanyaan serius bagi dolar" dan prospek jangka panjang inflasi, ungkap Lachman.

Baca juga: Bank Indonesia sebut utang luar negeri Indonesia pada April 2024 turun

Baca juga: Bank Indonesia nyatakan utang luar negeri Indonesia tetap terkendali pada November 2023