Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menginginkan gedung Sapta Pesona milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi sentra ekonomi seperti Sarinah bagi produk-produk dalam negeri.
Ia menilai aset yang dimiliki kementerian yang dipimpinnya tersebut sangat strategis karena memiliki desain bangunan yang unik, serta dekat dengan objek pariwisata favorit masyarakat yakni Monumen Nasional (Monas).
"Kita bisa menjadi kayak Sarinah, masyarakat bisa mengakses, foto-foto di depan karena gedung kita ini katanya unik," kata Menparekraf dalam acara Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kemenparekraf di Jakarta, Jumat.
Dirinya mengatakan pemanfaatan transisi tak hanya diperuntukkan untuk gedung Sapta Pesona saja, namun juga bagi seluruh aset yang dimiliki oleh Kemenparekraf guna memberikan manfaat saat proses transisi perpindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kita akan berpindah ke Ibu Kota Nusantara, ini mesti di-plan dari sekarang. Posisi kita ini sangat strategis, baik aset kita di sini, maupun aset di Jl Kimia, maupun aset di MT Haryono, kita harus lebih bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan perencanaan perpindahan yang matang juga diperlukan supaya menteri baru yang nantinya akan menjabat bisa mengetahui secara terperinci terkait program yang hendak dilakukan di iKN.
"Sehingga nanti menteri yang baru bisa melihat secara keseluruhan rencananya seperti apa, karena jika tidak salah mulai Agustus 2024 ini akan ada beberapa kementerian, dan mesti dipersiapkan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan komplikasi karena dipersiapkan dengan baik," ujarnya
Adapun dalam acara tersebut Menparekraf Sandiaga melantik lima orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, dua orang Direktur Politeknik Pariwisata, empat orang Pejabat Administrator, enam orang Pejabat Pengawas, dan dua orang Pejabat Fungsional.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno kaji kenaikan tarif pajak hiburan dapat direvisi
Baca juga: Sandiaga Uno proyeksikan kegiatan Pemilu topang pergerakan wisatawan nusantara 30-35 persen