Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Provinsi Riau Edy Natar Nasution mengatakan pencoblosan Pemilu 2024 di Kota Pekanbaru pada Rabu (14/2) dan sekitarnya berjalan kondusif. Ia bersama isterinya Suti Mulyati Edy melaksanakan pencoblosan di TPS 04 RW 01 di Jalan Temu Puri, Kelurahan Industri Tenayan, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
"Di tempat saya mencoblos itu dan termasuk di TPS Jalan Bintara, Kelurahan Kota Tinggi berjalan dengan baik," kata Edy di sela kunjungan lapangan saat melakukan pemantauan di beberapa TPS di Pekanbaru.
Ia didampingi Kapolda Riau, Danrem 031/WB, Ketua KPU Riau, Ketua Bawaslu Riau dan Tim pemantau pemilu dari Kemendagri.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan kondisi hari pencoblosan Pemilu 2024 di Riau secara umum relatif kondusif.
"Alhamdulillah secara umum relatif kondusif sejak beberapa hari lalu hingga hari pencoblosan kini. Kita pantau terus setiap hari dan ada Posko Pemantau Pemilu yang sudah siaga sejak beberapa hari lalu, berkoordinasi dengan Danlanud, Danrem, Danlanal untuk memaksimalkan upaya mencegah gangguan keamanan.
"Jangan main-main, siapapun yang mengganggu suasana pemilu akan kami tindak keras sesuai aturan berlaku," kata Iqbal.
Pantauan ANTARA, pencoblosan Pemilu 2024 di Kota Pekanbaru dan sekitarnya, Rabu (14/2) terpantau tertib, lancar aman dan terkendali dan masyarakat antusias mendatangi Tempat Pemilihan Suara (TPS) mereka.
Seperti di TPS 04 RW 01 di Jalan Temu Puri, Kelurahan Industri Tenayan, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, TPS 006 di Jalan Bintara Kelurahan Kota Tinggi Kecamatan Pekanbaru Kota, dan di TPS 67 dan 66 di SD Negeri 177, di Jalan Ikhwan, Kelurahan Air Dingin, Kota Pekanbaru terpantau lancar, tertib, aman dan ramai.
"Kedatangan para pemilih lebih dari 90 persen, mereka antusias mencoblos bahkan ada datang sejak pukul 7.00 WIB namun TPS buka pukul 08.00 WIB. Jadi pemilih tadi terpaksa tidak memilih karena harus bekerja," kata Jasmadi yang juga Ketua RT 05 itu.
Untuk kondisi ini, kata Jasmadi, sebaiknya KPU menyediakan bilik pencoblosan di tempat perusahaan karyawan tersebut bekerja agar karyawan yang sudah memiliki kertas DPT itu tidak golput. Antusias warga lain yang telah pindah jauh dari kelurahan ini justru datang memilih di TPS 04 karena DPT mereka di sini. Selain itu ada juga warga yang tidak mendapatkan kartu DPT dan terpaksa diarahkan untuk melaporkan ke kantor KPP Kelurahan.
"Sebab saat perekrutan anggota KPPS, RT dan RW tidak dilibatkan dan petugas KPPS Kelurahan tidak berkoordinasi dengan RT/RW sehingga ketika ada warga yang tidak tercatat sebagai DPT, tentu mereka mengadu ke RT/RW. Yang melaporkan ini cukup banyak dan mereka bisa masuk ke DPTb (Daftar Pemilih Tambahan)," kata Jasmadi lagi.
Dibandingkan Pemilu 2019, kata Jasmadi antusias warga cukup tinggi dan mereka sadar ingin menggunakan hak pilih mereka karena ingin perubahan yang lebih baik lagi.
Jumar Sahid (50) warga di jalan Serasi No 11, Kelurahan Air Dingin, berharap presiden terpilih bisa membantu rakyat kecil yang bisa menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok serta kedele tidak lagi naik.
"Jika bisa harga kedelai tidak naik lagi dan jangan impor lagi. Pemerintah kan bisa mengembangkan tanaman kedelai karena Indonesia adalah negara agraris," katanya. (ADV)