Jakarta (ANTARA) - Produsen pesawat Boeing Company pada Rabu (31/1) melaporkan pendapatan sebesar 22 miliar dolar AS pada kuartal keempat (Q4) 2023, naik 10 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
"Hari ini kami melaporkan hasil keuangan kami, tetapi sepenuhnya fokus pada pengambilan tindakan komprehensif untuk memperkuat kualitas di Boeing, termasuk mendengarkan masukan dari 737 karyawan kami yang melakukan pekerjaan ini setiap hari," kata Presiden sekaligus CEO Boeing Dave Calhoun.
Pendapatan perusahaan itu selama setahun penuh pada 2023 mencapai 77,8 miliar dolar AS, naik 17 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara kerugian GAAP (generally accepted accounting principles) per saham mencapai 0,04 dolar AS untuk kuartal tersebut, dan 3,67 dolar AS untuk satu tahun penuh.
Boeing mencatat kerugian bersih sebesar 30 juta dolar AS pada Q4 2023 dan sekitar 2,2 miliar dolar AS untuk setahun penuh.
Perusahaan itu tercatat menghasilkan arus kas operasional senilai 3,4 miliar dolar AS pada Q4 2023, serta arus kas operasional sebesar 6,0 miliar dolar AS dan arus kas bebas (non-GAAP) senilai 4,4 miliar dolar AS untuk satu tahun penuh pada 2023.
Adapun kas dan investasi perusahaan itu dalam bentuk surat berharga berjumlah 16,0 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 13,4 miliar dolar AS pada awal Q4, dan utang konsolidasi perusahaan tetap berada di angka 52,3 miliar dolar AS.
Pendapatan Q4 divisi Commercial Airplanes Boeing naik 13 persen (yoy) menjadi 10,5 miliar dolar AS, didorong oleh pengiriman yang lebih tinggi.
Selama kuartal tersebut, perusahaan itu telah mengirimkan 157 unit pesawat komersial, naik 3 persen (yoy), dan mendapatkan pesanan bersih untuk 611 unit pesawat, termasuk 411 unit pesawat 737, 98 unit pesawat 777X, dan 83 unit pesawat 787.
Selama setahun penuh, Boeing mengirimkan 528 unit pesawat komersial, naik 10 persen dibandingkan tahun 2022. Perusahaan itu juga mencatat 1.576 pesanan bersih pada 2023.
Lebih lanju, perusahaan itu memulai uji coba penerbangan sertifikasi untuk pesawat 737-10, dan melanjutkan produksi untuk program 777X dan backlog meliputi lebih dari 5.600 unit pesawat senilai 441 miliar dolar AS.
Program 737 terus memproduksi pesawat dan tingkat produksinya kini mencapai 38 unit pesawat per bulan. Tingkat produksi program 787 saat ini mencapai lima unit pesawat per bulan, kata perusahaan itu.
Dalam program Defense, Space, and Security Boeing, sebanyak 52 unit pesawat serta dua satelit komersial dan sipil dikirim pada Q4. Pendapatan meningkat menjadi 6,7 miliar dolar AS, naik 9 persen (yoy). Pendapatan selama setahun penuh sebesar 25,0 miliar dolar AS, naik 8 persen dari 2022.
Pendapatan Q4 divisi Global Services Boeing naik 6 persen (yoy) menjadi 4,8 miliar dolar AS, dan pendapatannya selama setahun penuh mencapai 19,1 miliar dolar AS.
"Sembari terus melangkah ke depan, kami akan mendukung para pelanggan kami, bekerja secara transparan dengan regulator kami, dan memastikan bahwa kami melakukan semua langkah untuk mendapatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan kami," ujar Dave.
Baca juga: Kemenhub dan Boeing Company tingkatkan kerja sama industri penerbangan
Baca juga: Indonesia dan Boeing resmi teken MoU pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX
Berita Lainnya
Kemenkominfo bidik industri gim jadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia
12 October 2024 16:53 WIB
Militer Israel kembali keluarkan perintah evakuasi baru bagi warga Gaza utara
12 October 2024 16:47 WIB
Dokter mata di Bali kenalkan teknologi baru untuk atasi kelainan refraksi
12 October 2024 16:12 WIB
Speedboat yang ditumpangi Calon Gubernur Malut Benny Laos terbakar
12 October 2024 16:00 WIB
Pra penjualan tiket konser "Here I Am Rossa" telah habis dalam 10 menit
12 October 2024 15:51 WIB
PT KAI Wisata sediakan Luxury Lounge untuk penumpang di 8 stasiun besar
12 October 2024 15:36 WIB
Joe Biden kirim delegasi Amerika Serikat hadiri pelantikan Prabowo
12 October 2024 15:29 WIB
Haedar Nashir kembali masuk dalam jajaran 500 muslim berpengaruh dunia
12 October 2024 15:17 WIB