Jakarta (ANTARA) - Cokelat hitam telah menjadi populer karena kaya akan nutrisi dan antioksidan, dan ditemukan bahwa konsumsi coklat hitam dapat menurunkan risiko hipertensi esensial dan tromboemboli vena.
Ditulis laman Medical Daily, Senin (22/1) waktu setempat, dalam studi terbaru yang diterbitkan di Nature Scientific Reports, para peneliti mengamati bagaimana asupan coklat hitam dapat mempengaruhi risiko 12 penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi esensial, penyakit jantung koroner, gagal jantung, fibrilasi atrium, penyakit katup non-rematik, dan kardiopati non-iskemik, stroke, pembekuan darah yang dimulai di pembuluh darah vena dan serangan jantung.
Lebih spesifik, studi tersebut menemukan bahwa asupan coklat hitam secara signifikan dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi esensial dan hubungan sugestif dengan penurunan risiko tromboemboli vena. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan dengan 10 penyakit kardiovaskular lainnya yang menjadi bagian penelitian.
Hipertensi esensial adalah suatu kondisi di mana seseorang menderita tekanan darah tinggi (di atas 120/80 mmHg) tanpa penyebab yang mendasarinya. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, kehilangan penglihatan, aneurisma otak, demensia, dan gagal jantung.
Cokelat hitam mengandung 50-90 persen padatan kakao dibandingkan dengan coklat susu yang mengandung sekitar 10-50 persen padatan kakao. Kaya akan zat besi, magnesium, tembaga, seng dan flavanol.
"Cokelat hitam kaya akan zat seperti flavanol, methylxanthines, dan kafein, dengan flavanol menjadi alasan utama manfaatnya bagi kardiovaskular,” tulis para peneliti.
Studi itu memberikan bukti hubungan sebab akibat antara asupan coklat hitam dan penurunan risiko hipertensi esensial, yang mempunyai implikasi penting bagi pencegahan hipertensi esensial pada populasi.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan tertentu. Data paparan ukuran sampel kecil, dan peneliti menggunakan data dari keturunan Eropa. Artinya, hasil penelitian tidak mungkin bisa digeneralisasikan.
Penelitian ini tidak melihat efek menguntungkan berdasarkan jumlah asupan coklat hitam dan risiko penyakit kardiovaskular berdasarkan faktor-faktor seperti usia atau jenis kelamin.
Meskipun pasien dengan tekanan darah tinggi dianjurkan untuk mengganti camilan tidak sehat dengan coklat hitam, para ahli mengingatkan bahwa hal ini tidak boleh diandalkan sebagai satu-satunya cara untuk mencegah hipertensi esensial.
Baca juga: Wahana Interfood bidik pendapatan senilai Rp268 miliar tahun ini
Baca juga: Begini cara konsumsi cokelat agar bagus untuk pembuluh darah jantung
Berita Lainnya
Erick Thohir ajak masyarakat doakan Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris
02 May 2024 17:02 WIB
Kemenkumham Riau serahkan tersangka WNA kasus pelanggaran tindak pidana keimigrasian pada kejaksaan
02 May 2024 16:58 WIB
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
Mendag Zulkifli Hasan minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
02 May 2024 16:40 WIB
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
Program Kartu Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO
02 May 2024 16:15 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB